nusabali

Rai Budiasa Dukung Munas Digelar

  • www.nusabali.com-rai-budiasa-dukung-munas-digelar

Disela-sela rapat kerja Institut Lembang 9 di Jakarta, kader Golkar asal Bali Dewa Ngakan Rai Budiasa mendapat undangan bertemu dengan Ketua Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung di kediamannya. 

JAKARTA, NusaBali
Dalam pertemuan itu, Rai Budiasa menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Partai Beringin saat ini. Dimana perselisihan antara kubu munas Ancol (Jakarta) dan munas Bali tidak kunjung usai.

"Sebagai kader Golkar, saya cemas dengan kondisi saat ini. Saya juga menyampaikan kepada beliau mengenai perasaan kader Golkar yang secara samar tidak berani terbuka, karena situasi di daerah," ujar Rai Budiasa kepada NusaBali setelah pertemuan, Jumat (8/1). Kecemasan Rai Budiasa, mendapat tanggapan dari mantan Ketua Umum Golkar tersebut.

Menurut Rai Budiasa, Akbar Tanjung sangat memahami apa yang terjadi di tubuh partai Beringin. Dia menghimbau agar seluruh komponen Partai Golkar bersatu dan menyelesaikan permasalahan secara sosio cultural, lantaran penyelesaikan secara hukum tidak menyelesaikan permasalahan karena ini adalah masalah politik.

Akbar, lanjut Rai Budiasa, mengatakan konsolidasi yang belakangan ini dilakukan belum sempurna. Konsolidasi selalu diartikan dengan kepengurusan. Padahal, ada yang lebih penting dari masalah tersebut yakni konsolidasi idiil dan konsolidasi wawasan.

Rai Budiasa sependapat dengan Akbar Tanjung. "Tidak terlaksananya konsolidasi ini menyebabkan Golkar seakan kehilangan rohnya. Dimana Golkar selalu mengedepankan kekeluargaan dan gotong royong dalam menyelesaikan permasalahan, bukan asal menang-menangan," tegas pria yang pernah menjabat Ketua Bidang OKK DPD Golkar Bali ini.

Bagi Rai Budiasa, kekeluargaan dan gotong royong sesuai dengan bunyi dari panca bakti Golkar yakni berwatak kesetiakawanan. Ia pun mendukung gagasan Akbar Tanjung agar Munas Golkar segera di gelar kembali. "Mengenai calon ketua umum Golkar, beliau menyerahkan kepada peserta munas. Namun harus ada regenerasi," kata Rai Budiasa. 7 k22

Komentar