nusabali

Gus Marhaen Melayat ke Rumah Duka Permadi

Sebut Ratusan Keris Koleksi Permadi Ada di Museum Bung Karno

  • www.nusabali.com-gus-marhaen-melayat-ke-rumah-duka-permadi

DENPASAR, NusaBali - Kabar duka datang dari dunia politik Indonesia. Politikus senior Permadi tutup usia di umur 84 tahun. Mantan Kader PDI Perjuangan ini dikenal sebagai anggota DPR Komisi I periode 2004-2009. Terakhir dia menjabat sebagai Anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Gerindra.

Permadi meninggal dunia di kediamannya Jalan Pengadegan Barat Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (12/6) pukul 07.00 WIB. Almarhum kemarin siang langsung dimakamkan  di San Diego Hills.

Kepergian Permadi ini juga menyisakan duka yang mendalam bagi Gus Marhaen, pendiri Museum Agung Bung Karno. Maklum Gus Marhaen dan Permadi adalah  sahabat karib sejak masih muda. Karena itu, begitu mendengar kabar Permadi berpulang, Gus Marhaen pun langsung terbang melayat ke rumah duka di Jakarta.

Dihubungi via ponsel, sore kemarin, Gus Marhaen mengaku masih sedang berada di Jakarta.  “Iya benar saya masih di Jakarta melayat ke rumah duka almarhum Permadi,” ujar Gus Marhaen. Di rumah duka, Gus Marhaen bertemu dengan sejumlah tokoh-tokoh penting baik di dunia spiritual maupun politik. Salah satunya Hashim Djojohadikusumo, adik dari Calon Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto.

Bagi Gus Marhaen, selain dikenal sebagai politisi, Permadi adalah sejarahwan dan tokoh spiritual (paranormal,red). Gus Marhaen mengatakan yang paling berkesan dari petemanan dengan Permadi adalah ketika dirinya dihubungi langsung sekitar 5 tahun silam. Saat itu, Permadi tiba-tiba meminta agar koleksi keris miliknya yang jumlahnya ratusan itu supaya disimpan di Museum Agung  Karno.  “Beliau mengatakan: 'Saya dengan ikhlas secara lahir bathin, kutitipkan ini (keris,red) kepadamu Gus Marhaen. Mohon disimpan dan dijaga baik-baik,” ucap Gus Marhaen, mengutip kata-kata dari Permadi saat itu.

Gus Marhen pun mengaku terkejut karena ratusan keris warisan Nusantara dengan berbagai bentuk dan ukuran yang berpuluh puluh tahun dikoleksi oleh Permadi langsung dikirim  dan kini menjadi koleksi Museum Agung Bung Karno di Denpasar. “Tentu saya akan jaga dengan baik koleksi keris-keris tersebut sesuai wasiat dari Beliau,” ucap Gus Marhaen.

Gus Marhaen juga sempat menyinggung terkait koleksi buku, lukisan dan patung milik Permadi yang rencananya juga akan dititipkan dan disimpan di Museum Agung Bung Karno. “Sebelumnya beliau (Permadi) juga minta agar koleksinya selain keris agar disimpan di Musem Agung Bung Karno. Ya sekarang saya menunggu kabar dari anak-anaknya. Mudah-mudahan diizinkan sehingga semua koleksi peninggalan dari almarhum tersimpan rapi di Museum Agung Bung Karno,” tegas Gus Marhaen.

Sementara itu, terkait koleksi ratusan keris Permadi yang kini tersimpan di Museum Agung Bung Karno, Gus Marhaen pun berencana akan membangun patung keris tertinggi dan terbesar di dunia dengan luas 6 hektare yang akan berlokasi di Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.  “Filosofinya, baik Nusantara maupun Bali pada khususnya, keris menjadi pusaka hidup dan berkehidupan. 

Kenapa saya pilih Badung, karena Kabupaten Badung kan berlambangkan keris, keris juga menjadi senjata andalan dari Perang Puputan Badung tahun 1906 yang sangat bersejarah itu. Mudah-mudahan segera terealisasi dalam waktu dekat ini pembangunan patung keris tersebut. Mohon doa dan dukungannya,” ucap Gus Marhaen. 7 isu

Komentar