Sosialisasi Pilkada, KPU Sasar SMA/SMK di Bangli
BANGLI, NusaBali - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangli melakukan sosialisasi Pilkada 2024. Sasaran sosilisasi sekolah dan perguruan tinggi. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah partisipasi pemilih, khususnya dari kalangan Gen Z.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, KPU Bangli, I Made Surya Darma Yuda, mengatakan sosialisasi yang dilaksanakan oleh KPU Bangli menyasar pemilih pemula dari SMA, SMK hingga perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Bangli. Pelaksanaan sosialisasi ini mulai dari tanggal 6 Juni 2024 kemarin.
“Yang pertama pelaksanaannya di SMAN 1 Susut dan berlanjut ke sekolah lainnya, termasuk SMK. Totalnya sebanyak 8 sekolah. Kemudian pada akhir bulan nanti, dilaksanakan sosialisasi di perguruan tinggi,” ujar Darma Yuda, Kamis.
Untuk lokasi sekolahnya, pihaknya meminta jadwal dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA dan SMK. Sedangkan sasarannya sendiri merupakan siswa kelas XII yang dari segi usia sudah 17 tahun, sehingga sudah boleh memilih di Pilkada 27 November 2024.
Sosialisasi ini dilaksanakan dengan dua tahap. Sosialisasi saat ini fokus pada tahapan awal dan selanjutnya dilakukan sosialisasi setelah penetapan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, serta Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati. “Tujuan utama kegiatan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan partisipasi, khususnya pada pemilih pemula. Ini mengingat jumlah pemilih pemula, terutama dari Generasi Z mencapai 30 persen dari total pemilih di Bangli, atau sekitar 50 ribu orang,” tegasnya.
Surya Darma mengatakan jika jumlah tersebut merupakan angka yang besar. Sehingga dengan sosialisasi ini, diharapkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 meningkat dari periode sebelumnya. Di mana pada tahun 2019 partispasi pemilih di Bangli mencapai 83 persen. “Kalau tahun ini ditarget naik menjadi 85 persen,” ujar Darma Yuda.
Ditambahkan pula, sosialisasi ini juga bertujuan memberikan pendidikan politik kepada generasi muda. Sehingga diharapkan mampu menghasilkan pemilih yang berkualitas.
“Kegiatan ini sasarannya merupakan generasi muda, maka sosialisasi tidak berhenti dengan metode tatap muka saja. Namun juga melalui media sosial. Seperti Instagram, Facebook, hingga Tiktok,” imbuh komisioner asal Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli ini. esa
Komentar