nusabali

Tindaklanjuti Laporan di Siduli, UPP Kabupaten Badung Bina dan Awasi Pelayanan Publik di Kantor Samsat Mengwi

  • www.nusabali.com-tindaklanjuti-laporan-di-siduli-upp-kabupaten-badung-bina-dan-awasi-pelayanan-publik-di-kantor-samsat-mengwi
  • www.nusabali.com-tindaklanjuti-laporan-di-siduli-upp-kabupaten-badung-bina-dan-awasi-pelayanan-publik-di-kantor-samsat-mengwi
  • www.nusabali.com-tindaklanjuti-laporan-di-siduli-upp-kabupaten-badung-bina-dan-awasi-pelayanan-publik-di-kantor-samsat-mengwi
  • www.nusabali.com-tindaklanjuti-laporan-di-siduli-upp-kabupaten-badung-bina-dan-awasi-pelayanan-publik-di-kantor-samsat-mengwi

MANGUPURA, NusaBali.com - Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Kabupaten Badung melakukan pembinaan dan pengawasan pelayanan publik di Kantor Samsat Mengwi, Badung pada Jumat (14/6). Pembinaan dan pengawasan ini dilakukan memindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat yang terekam dalam Siduli (Sistem Aplikasi Aduan Pungli).

Pengawasan ini dipimpin oleh Kasi Pengawasan Polres Badung, IPTU I Ketut Pineh selaku Sekretaris UPP Saber Pungli Kabupaten Badung, diterima langsung Kasi Penagihan dan Keberatan UPTD PPRD Kabupaten Badung, I Made Adi Sathya Pratama SSTP MAP. Turut mendampingi  seluruh unsur terkait meliputi Pokja  Inteligen, Pokja Pencegahan, Pokja Penindakan dan Pokja Yustisi.

Ditemui usai pengawasan, Pokja Penindakan KBO SatReskrim Polres Badung, Ipda I Made Dwi Somadi Putra SH mengatakan, pihaknya mendatangi Samsat Badung di daerah Mengwi, menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat yang terekam dalam aplikasi Siduli. 

Dalam laporan pengaduan tersebut sebelumnya telah diturunkan dari pusat ke provinsi, kemudian diturunkan ke daerah ke kabupaten. "Dalam laporan tersebut, kami turun ke lapangan untuk melihat situasi dan kondisi, mencari fakta sesuai dengan laporan di lapangan," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, sesuai pengawasan di lapangan, pihaknya sudah melakukan pengecekan dari sisi luar hingga ke dalam. Dari pengawasan tersebut, di hari-hari tertentu memang terjadi kekroditan. Namun kata dia, kekroditan tersebut diakibatkan dari banyaknya pelayanan yang memang masyarakat itu harus mengantri. Saat itu pihaknya menemukan memang terjadi perbedaan antrian. Namun dia menyebutkan kalau hal itu diakibatkan karena pengurusan pajak progresif.

"Jadi adanya perbedaan antrian yang dipanggil itu kita temukan di lapangan karena akibat dari pengurusan progresif jadi ada progresif yang memang harus agak lama diurus oleh si WP. Kemudian bagi WP yang memang sudah lengkap datanya itu, pasti lebih dulu dipanggil karena memang lebih mudah untuk lengkapi administrasinya," ucapnya. @ind

Komentar