nusabali

Anggaran BBM Ada, Sampah Numpuk

  • www.nusabali.com-anggaran-bbm-ada-sampah-numpuk

Sistem pengamprahan anggaran BBM ini lebih dulu dengan pemenuhan administrasi, baru bisa ada pengeluaran uang.

BANGLI, NusaBali
Layanan pengangkutan sampah oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli, kembali dikeluhkan. Salah satunya sampah di areal Pasar Kidul Bangli yang menumpuk hingga menebar bau busuk. 

Muncul dugaan sampah tersebut menumpuk karena anggaran pembelian bahan bakar minyak (BBM) tidak tersedia. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli Putu Ganda Wijaya saat dikonfirmasi, mengatakan sampai saat ini anggaran BBM masih ada. Tahun ini anggaran BBM layanan angkutan sampah Rp 400 juta lebih. Sistem pengamprahan anggaran BBM ini lebih dulu dengan pemenuhan administrasi, baru bisa ada pengeluaran uang. 

"Untuk anggaran BBM, administrasi dahulu baru keluar anggarannya. Jika tidak lengkap seperti struk BBM atau kelengkapan lainnya, petugas Bagian Keuangan tidak berani mengamprah anggaran BBM ini," jelasnya, Senin (17/6).

Menurut Putu Ganda, bisa saja diberikan panjer/ditalangi dahulu dengan catatan administrasi lengkapi agar bisa ada penggantian uang. Dia mengakui kondisi ini cukup sering terjadi dan berdampak pada pelayanan. Hal ini tentu menjadi bahan evaluasi sehingga ke depan layanan lebih optimal. 

Terkait sampah di Pasar Kidul yang menumpuk, Putu Ganda mengatakan layanan di Pasar Kidul setiap hari sudah terjadwal. Fakta di lapangan, sampah yang diangkut di pasar ternyata tidak hanya sampah pasar baik lantai 1 dan 2. Banyak juga sampah rumah tangga. "Sampah itu tidak hanya hasil di pasar tetapi masyarakat luar yang membuang sampah di areal pasar. Ada yang membuang bangkai hewan seperti anjing, ada membuang kasur. Jika sampah pasar saja volume sampah tidak sebesar itu. Untuk layanan di pasar, petugas sudah turun pukul 11.00 wita," ungkapnya. 

Kata dia, sampah di luar produksi pasar banyak yang dibuang di luar jam layanan sehingga menumpuk. Pejabat asal Kelurahan Bebalang, Bangli, ini meminta masyarakat membuang sampah ke titik layanan dan waktu disesuaikan jam layanan. 

Tidak hanya di areal pasar, kasus serupa cukup banyak ditemui di jalur utama, seperti di depan kantor PDAM. Bahkan ada masyarakat sengaja menurunkan sampah dilokasi tersebut sebanyak 1 pick up. "Selain layanan menggunakan truck kami siapkan viar untuk penyisiran sampah yang mungkin jatuh saat pengangkutan. Namun saat penyisiran justru volume sampah besar. Ini juga menjadi kendala kami, perilaku masyarakat dalam membuang sampah," ujarnya.7esa.

Komentar