‘Jajan Bali’ Diantara Daya Pikat Pasar Senggol Batubulan
‘Mengundang Selera’
DENPASAR, NusaBali - Ingin menikmati jajan tradisional Bali di malam hari? Datanglah ke Pasar Senggol Dewi Sri atau lebih sering disebut Senggol Batubulan, di Desa Adat Dlod Tukad, Desa Batubulan, Gianyar.
Di tempat kuliner itu ada bermacam jajanan tradisional mulai dari laklak, pisang rai, sumping, ongol-ongol, kulek, bubuh sumsum dan lainnya.
Ya, jajan atau kue basar tradisional merupakan salah satu diantara banyak jenis kuliner yang menjadi daya pikat pasar Senggol yang menempati eks Terminal Batubulan.
I Made Sujana,56, salah seorang pedagang yang menjual aneka jajan tradisional tersebut. “Tiyang jualan jajan Bali (tradisional) sudah lama, sejak tajun 1996,” ungkap prial asal Desa Bitera, Gianyar ini, Sabtu (15/6).
Dituturkan, Sujana jajan tradisional merupakan salah satu jenis kuliner lokal yang banyak dicari. Sebagai gambaran, Sujana menuturkan pengalamannya sebagai pedagang. “Nggih, lumayan ramai,” lanjutnya.
Terutama pada hari libur, akhir pekan pengunjung Pasar Senggol membeludak. Dan pedagang kecil seperti Sujana merasakan imbas positifnya. Hal itu karena pembeli tentu bertambah.
Pendapatannya pun meningkat. Dari biasanya sekitar Rp500 ribu pada hari-hari biasa, meningkat bisa sampai dapat Rp600 ribu.
”Lumayanlah…,” ujarnya ketika ditanya berapa keuntungannya. Yang jelas kata Sujana, pendapatan dari jualan jajan tradisional sangat membantu perekonomian keluarganya.
Walau untuk itu, dia dan keluarganya mesti kerja keras, mulai dari membuat dan mempersiapkan dagangannya. Kemudian tentu harus rela bergadang setiap malam. Paling tidak sampai dengan pukul 22.00 wita sejak mulai buka pukul 17.00 wita.
“Selalu tiap hari tiyang jualan. Hampir tak pernah libur,” kata Sujana. Dia mengiyakan, kalau ingin menikmati jajan Bali pada malam hari bisa datang ke Pasar Senggol Dewi Sri, di eks Terminal Batubulan, Sukawati, Gianyar.”Hampir semua kalangan suka dengan jajan Bali,” tambahnya. K17.
1
Komentar