nusabali

Pameran Kartun Balica di Pesta Kesenian Bali XLVI

Seni Mengkritik dengan Sentuhan Humor

  • www.nusabali.com-pameran-kartun-balica-di-pesta-kesenian-bali-xlvi

DENPASAR, NusaBali - Lewat lukisan kartun, sepuluh kartunis di bawah bendera Bali Cartoonist Association (Balica) mengangkat isu-isu terkini dan keresahannya lewat visual yang membuat orang kaget dan tertawa, dalam pameran di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI di Taman Budaya Bali di Denpasar.

Salah seorang seniman kartun yang mengikuti pameran, I Wayan Tama, 53, mengungkapkan pameran ini menjadi media untuk menyuarakan kritik sosial lewat sentuhan humor. 

“Kartun itu mengkritik masyarakat dengan humor. Dengan cara ini, isu-isu sosial bisa disampaikan secara ringan dan menghibur. Karena saat orang dikritik itu kan biasanya ada yang tidak terima atau sebagainya,” ujar Tama saat ditemui, Rabu (19/6). Dia menambahkan kartun mampu mengangkat isu-isu sosial dengan cara yang berbeda dari lukisan, sehingga pesan kritik lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Setiap anggota Balica memiliki kebebasan dalam menyampaikan ide dan keresahan masyarakat. Balica, yang berdiri sejak 2019, beranggotakan 10 kartunis yang masing-masing menyumbangkan tiga karya untuk dipamerkan. Karya yang dipajang menggambarkan situasi keresahan masyarakat terkini seperti kelangkaan gas, keadaan hukum di negeri ini, kondisi laut, status sosial masyarakat, kondisi iklim Bali, tentang topik air, dan sebagainya. 

“Karya yang dipajang akan diganti secara berkala selama pameran berlangsung. Proses kurasi pameran ini berjalan alami tanpa persiapan khusus, karena kami sudah terbiasa menangkap situasi dan menyampaikan humor dengan cepat,” ucap kartunis asal Karangasem itu. Dia juga mengungkapkan bahwa rasa yang dinikmati pada karya kartun dan seniman itu berbeda.

Selain itu, pengunjung juga bisa membeli lukisan kartun yang dipajang dalam pameran walaupun tidak semuanya dijual. Pengunjung tidak hanya dapat menikmati karya-karya kartun yang dipajang, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan sketsa karikatur wajah mereka dari seniman yang hadir di tempat. Dengan biaya sebesar Rp 50.000, pengunjung bisa membawa pulang sketsa wajah mereka yang digambar langsung oleh kartunis Balica.

“Kami lumayan dicari untuk ‘sketch on the spot’. Ini sudah jadi salah satu icon PKB. Dalam sehari, rata-rata bisa 10 orang yang digambar, tergantung banyaknya pengunjung yang datang,” ucap kartunis yang sudah menggambar kartun sejak 2004.

Selain pameran kartun dan layanan sketsa wajah, pengunjung juga bisa menemukan berbagai produk lain seperti kaos bergambar kartun, stiker, dan karya kartun lainnya. “Kami memberikan ruang bagi seniman lain yang ingin menampilkan karya mereka. Tidak hanya dari komunitas Balica, seniman lain juga boleh memajang stiker atau karya lainnya,” kata kartunis yang mulai tampil di PKB sejak 2020 itu.

Antusiasme pengunjung terhadap pameran ini terlihat cukup tinggi, dengan pengunjung yang selalu ramai dan antre untuk mendapatkan sketsa wajah. “Harapan kami, pemerintah juga memperhatikan kartunis seperti halnya seniman lain. Kartun itu mengkritik dengan seni, jadi kita berhak untuk mengkritik situasi lewat kartun. Kami berharap mendapatkan apresiasi yang layak, tidak hanya di Pesta Kesenian Bali, tetapi juga dalam berbagai kesempatan lainnya,” kata Tama. 7 cr79

Komentar