nusabali

Tingkat Hunian Kamar di Munduk Menanjak

  • www.nusabali.com-tingkat-hunian-kamar-di-munduk-menanjak

Masuki musim liburan berkisar 60 -70 persen, didominasi wisman dari Eropa

DENPASAR, NusaBali
Musim liburan yang dimulai Juni ini rata-rata berdampak positif pada kawasaan wisata di Bali. Tidak hanya di kawasan wisata Bali di bagian selatan, seperti di Nusa Dua, Kuta, Sanur dan Ubud, tetapi juga di kawasan wisata Bali belahan utara. 

Salah satunya di Desa Wisata Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng. Hunian kamar hotel/akomodasi di kawasan wisata pegunungan ini berkisar antara 60 persen-70 persen.

“Ya, sejak awal liburan ini sudah membaik. Namun belum full,” ujar Ketua Ikatan Akomodasi Munduk (IAM), I Ketut Edi Astana, Rabu(19/6).

Sedang sebelumnya, hunian kamar hotel berkisar 40 persen -50 persen. “Jadi memang ada dampak langsung, masa liburan ini bagi pariwisata di sini,” lanjutnya.

Wisatawan yang berwisata dan menginap di Munduk, hampir semuanya wisatawan manca negara. Terutama dari negara-negara Eropa. Antara lain dari Prancis, Swiss, Slovakia, Spanyol dan juga Rusia. Wisman Australia juga ada.

“Masih  tetap, belum ada perubahan. Yang banyak wisatawan Eropa, sedang domestik sangat jarang,” tambah pengusaha pariwisata yang juga Sekretaris Buleleng Home Stay Association (BUHSA).

Wisatawan memilih Munduk, umumnya memang karena faktor ‘fanatik’ dengan kawasan wisata yang memiliki  spesifik itu. Untuk di Munduk, adalah kawasan wisata berhawa sejuk khas pedesaan di pegunungan dengan persawahan dan perkebunan.

“Itu memang salah satu kekhasan di Munduk. Selain kawasan hutan dan Danau Tamblingan, air terjun dan lainnya,” gebernya.

Tambahannya, musim panen padi, kopi, cengkeh, vanili  dan panen tanaman perkebunan lainnya juga jadi daya tarik tambahan bagi wisatawan untuk berkunjung.

Menurut Edi Astana, lama wisatawan menginap di Munduk berkisar antara 2-3 hari. Ada yang datang ke Munduk setelah tinggal di kawasan lain seperti di Ubud. Setelah itu baru berwisata ke kawasan wisata lainnya di Bali.

“Untuk  wisata pantai, banyak yang pergi Pemuteran (Buleleng) dan menuju Pantai Amed (Karangasem),” ungkapnya. Tingkat hunian di Munduk diperkirakan akan terus membaik selama masa  peak season kunjungan wisatawan ke Bali, mulai Juni, Juli sampai Agustus nanti. Sesudahnya diperkirakan akan kembali melandai.

“Kalau jumlah akomodasi masih tetap sekitar 60-an, yang bertambah adalah fasilitas lain seperti warung dan restoran,” kata Edi Astana tentang perkembangan fasilitas wisata Munduk. K17

Komentar