Transaksi UMKM 'Bali Jagadhita' Capai Rp527 Juta
DENPASAR, NusaBali - Event ‘Bali Jagadhita’ yang digelar Bank Indonesia bersinergi dengan Pemprov Bali, Senin (10/6) – Jumat(14/6) mencatat sejumlah capaian. Diantaranya transaksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mencapai Rp527 juta.
Kemudian ketertarikan investor terhadap 13 proyek yang ditawarkan pada ‘Bali Jagadhita' yang ditandai one on one meeting membahas proyek yang ditawarkan.
Terwujudnya komitmen antara 3 desa wisata dan Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (ASITA) untuk mengangkat potensi pariwisata desa dan memperkenalkan keunikan budaya Bali kepada wisatawan domestik dan internasional.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung (GA) Diah Utari menyampaikan Selasa(18/6).
“Bali Jagadhita V Tahun 2024, merupakan ajang promosi terintegrasi yang mencakup perdagangan, pariwisata dan investasi,”ujarnya.
Kehadiran pejabat Pusat, diantaranya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P. Joewono dan Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dan yang lainnya menunjukkan kuatnya sinergi antar pemangku kepentingan.
Selain itu kehadiran Duta Besar Polandia Beata Stoczyńska dan Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Marthini, sebagai bukti tingginya perhatian internasional terhadap potensi Bali dan Nusa Tenggara.
Sejalan dengan itu, penyelenggaraan Investment Talk bertema "Promoting Investment for Sustainable Economic Growth" mengangkat keunggulan Bali dalam menarik investasi, termasuk kualitas SDM yang kompetitif dan infrastruktur yang memadai.
“Investor menunjukkan minat besar pada proyek di bidang kesehatan, energi, kawasan industri, dan transportasi,” jelasnya.
Investor juga mengunjungi (site visit) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, sebagai terobosan dalam pengembangan pusat layanan kesehatan dan pariwisata terpadu berstandar internasional pertama di Indonesia.
KEK Kesehatan Sanur diprediksi bisa menarik dua juta penduduk Indonesia yang biasa berobat ke luar negeri, dan dapat menghemat devisa negara sekitar Rp9 triliun.
Sebelumnya promosi perdagangan yang dibuka pada 11 Juni 2024 di Living World Mall Denpasar.
Sebanyak 54 UMKM binaan dari Bali, 5 dari Nusa Tenggara Barat, dan 5 dari Nusa Tenggara Timur yang ikut serta. UMKM tersebut meliputi usaha produk makanan dan minuman, kriya, fesyen, dan kopi.
Untuk promosi pariwisata, Bank Indonesia berkolaborasi dengan ASITA Bali dalam penyelenggaraan Bali Beyond Travel Fair (BBTF) ke-10, pada Rabu (12/6-Jumat(14/6) sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi Bali pasca pandemi COVID-19. Bank Indonesia mempromosikan enam desa wisata binaan yaitu Taro, Penglipuran, Pemuteran, Sudaji, Tampaksiring, dan Duda.
Promosi tersebut diharapkan dapat meningkatkan exposure desa wisata ke pelaku industri pariwisata internasional yang hadir dalam BBTF ke-10, yakni 370 buyer dari 45 negara dan 282 seller dari 8 negara.
Fasilitasi promosi desa wisata ini merupakan salah satu bentuk upaya Bank Indonesia dalam mendukung penerapan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Sebagaimana diketahui Bali Jagadhita V Tahun 2024, digelar 10-14 Juni 2024 diawali dengan pembukaan di The Meru Sanur, Denpasar. Tujuannya mendorong pemberdayaan UMKM, investasi berkelanjutan, dan pariwisata berkualitas sejalan dengan tema "Guna Gina Wisata Bali Hita". K17.
1
Komentar