KONI Buleleng Akui Fasilitas Latihan Cabor Terbatas
DENPASAR, NusaBali - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng mengakui adanya keterbatasan fasilitas dari cabor yang ada saat ini. Dari total 48 cabang olahraga, namun baru 50 persen yang memiliki venue atau tempat latihan secara mandiri. Alhasil, para atlet masing-masing cabor itu memanfaatkan sejumlah fasilitas secara gantian.
Ketua KONI Buleleng, I Ketut Wiratmaja tidak memungkiri minimnya sarana dan prasarana untuk latihan para atletnya itu. Karena, dari data yang dimiliki, ada 44 cabang olahraga plus empat cabor lainya yang baru bergabung tahun ini, sehingga menjadi 48. Mereka tidak semuanya memiliki venue dan baru separuh alias 50 persen yang punya tempat olahraga mandiri.
"Ya memang belum memadai. Baru separuh cabor yang sudah punya lokasi latihan mandiri. Sisanya itu belum ada," kata Wiratmaja.
Menurut Wiratmaja, cabang olahraga yang tidak memiliki venue ini terpaksa latihan di sejumlah lokasi secara bergantian. Bahkan, ada satu venue digunakan 3-4 cabor. Maka, kata Wiratmaja, pihaknya saat ini mulai memikirkan langkah mengakomodir cabor-cabor tersebut dalam mendapatkan lokasi berlatih.
"Kami sudah jalin komunikasi dengan Pemkab, bahkan ke Pemprov Bali juga sudah buka jalan untuk memohon lahan. Kebetulan, ada lahan milik Pemprov yang kosong. Kalau dimanfaatkan untuk cabor itu lebih baik lagi," kata Wiratmaja.
Menurut dia, lahan yang mulai dikomunikasikan dengan Pemprov itu kurang lebih 5 - 6 hektar. Lahan itu juga nantinya dimanfaatkan untuk lokasi atau venue dari motor cross. Selain itu, Wiratmaja mengaku kalau di lahan tersebut membangun GOR, tentu akan banyak cabor yang terakomodir lagi, utamanya cabor yang baru bergabung seperti Golf, Gulat, Thai Boxing dan Aero Modeling.
"Sehingga kedepannya cabor itu latihan mandiri di tempatnya. Bahkan dari cabor yang baru itu sudah ada atlet yang mewakili Bali pada PON nantinya. Inilah yang kita harapkan agar semuanya terakomodir," pungkas Wiratmaja.dar
Komentar