nusabali

Syuting Film ‘Lagu Cinta Untuk Mama’ di Bali, Ada Niluh Djelantik dan Ayu Laksmi

  • www.nusabali.com-syuting-film-lagu-cinta-untuk-mama-di-bali-ada-niluh-djelantik-dan-ayu-laksmi

MANGUPURA, NusaBali.com - Syuting film layar lebar terbaru berjudul "Lagu Cinta untuk Mama" telah resmi dimulai di Bali. Film ini diproduksi oleh Dewa Film Production dengan Peter Taslim sebagai produser, yang untuk pertama kalinya mengemban peran tersebut.

Sehari sebelum syuting, digelar acara syukuran yang melibatkan aktor dan artis serta crew pada Rabu (19/6) di Villa Leovana, Kerobokan, Kuta Utara.

Peter Taslim (45), yang sebelumnya dikenal sebagai atlet judo nasional yang kerap mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional, kini mencoba peruntungannya di dunia perfilman. Menariknya, Peter adalah kakak dari aktor Joe Taslim, yang merupakan aktor Indonesia pertama yang berhasil menembus Hollywood.

Peter menyampaikan rasa optimismenya terhadap proyek ini dan harapannya untuk terus memproduksi lebih banyak film drama di masa depan. “Saya termotivasi ingin punya warisan di industri perfilman Indonesia dengan menulis dan memproduksi lebih banyak lagi drama keluarga Indonesia, dimulai dari layar lebar, series di OTT sampai FTV di TV swasta yang bisa diterima dan melekat di hati masyarakat Indonesia," ujarnya.

Melawan Tren Pasar dengan Film Drama

Dalam suasana industri perfilman yang didominasi oleh film horor, Peter memilih untuk melawan arus dengan memproduksi film drama keluarga tentang seorang ibu. 

Dia yakin bahwa jika dikemas dengan baik, film drama keluarga memiliki potensi untuk menjadi klasik sepanjang masa. "Film drama keluarga diyakini menarik dan akan menjadi film klasik sepanjang masa jika dikemas dengan baik," tambah Peter.

Peter bekerja sama dengan sutradara Hastobroto yang sebelumnya sukses dengan film seperti "Setengah Hati" dan "Kejar Mimpi Gaspol". 

Untuk jajaran aktor, Peter menggandeng nama-nama besar seperti Jenny Zhang, Rizky Hanggono, dan Ayu Laksmi. Tidak ketinggalan, ada juga Raissa Anggiani, penyanyi lagu "Kau Rumahku", serta Niluh Djelantik, anggota DPD RI Dapil Bali Terpilih 2024-2029. 

Niluh Djelantik, yang juga terlibat dalam film ini, mengungkapkan bahwa ia menerima tawaran ini karena ceritanya yang menarik dan relevan dengan kehidupan masyarakat Bali. 

“Saya sangat tertarik turut terlibat dalam film ini karena menceritakan tentang seorang ibu. Ini pertamakali saya syuting film,” kata sosok yang pernah menjadi bintang iklan kopi ini.

Ayu Laksmi, yang juga terlibat dalam proyek ini, mengatakan bahwa ia sangat bersemangat untuk berperan dalam film ini karena lokasinya yang dilakukan sepenuhnya di Bali. “Saya baca ide cerita film ini, saya tidak perlu memutuskan lama. Jujur saya biasanya perlu waktu melakukan pertimbangan. Terima kasih karena pemain dari Bali dilibatkan. Sudah banyak film yang syuting di Bali, tapi lokasinya saja," tambah Ayu.

Film "Lagu Cinta untuk Mama" akan menjalani syuting di beberapa lokasi ikonik di Bali, seperti kawasan wisata Canggu, Desa Tenganan di Karangasem, Sanur hingga Jimbaran. Peter memilih lokasi-lokasi ini untuk mendukung latar cerita yang autentik dan khas Bali.

Cerita film ini berpusat pada seorang wanita bernama Indira, seorang penyanyi kafe, yang berjuang untuk melahirkan anaknya yang tidak diakui oleh keluarga calon suaminya. Konflik terjadi ketika keluarga calon suami yang kaya raya ingin merebut anak tersebut, meski sebelumnya mereka menyuruh Indira untuk menggugurkan kandungannya.

Film ini diharapkan dapat membawa pesan moral yang kuat mengenai cinta dan kasih sayang keluarga, sekaligus memperkenalkan tradisi dan budaya Bali yang unik kepada penonton. Peter menyatakan bahwa Bali dipilih sebagai lokasi syuting karena tradisinya yang sangat unik dan menarik. “Saya berpikir membuat film ini, saya suka tradisinya, sangat unik. Saya ingin saja di Bali," pungkasnya.

Dengan deretan aktor dan tim produksi yang solid serta cerita yang menyentuh, film "Lagu Cinta untuk Mama" yang akan dirilis akhir tahun 2024, menyambut Hari Ibu, diharapkan dapat menjadi tontonan yang berkesan dan membawa angin segar bagi industri perfilman Indonesia.

Komentar