nusabali

ALFI Bali: Mesti Ada Antisipasi, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

  • www.nusabali.com-alfi-bali-mesti-ada-antisipasi-pelemahan-nilai-tukar-rupiah-terhadap-dolar-as

Penurunan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).

DENPASAR, NusaBali
Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, menjadi perhatian serius Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bali. Sebab, pada akhir perdagangan Jumat (21/6), Rupiah melemah 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp 16.450 per Dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 16.430 per Dolar AS.

Ketua DPW ALFI Bali Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra, menyatakan mesti ada antisipasi terhadap dampak kenaikan Dolar AS terhadap Rupiah. “Dalam jangka pendek belum ada pengaruhnya, namun dalam jangka panjang tentu harus diantisipasi,” ujar Gung Bayu Joni, sapaan Anak Agung Bagus Bayu Joni Saputra. 

Menurutnya bagi pelaku UMKM yang sumber bahan baku produksinya di dalam negeri, kenaikkan Dolar AS belum berpengaruh. Namun, bagi pelaku usaha atau eksportir yang bahan baku maupun komponen produknya, baik seluruh maupun sebagian dari impor, kenaikkan Dolar AS tentu berpengaruh. Hal itu karena pengusaha harus menyediakan lebih banyak Dolar AS untuk impor. “Untuk impor kita membayar pakai Dolar AS, sedang dari ekspor kita mendapatkan Rupiah,” katanya.

Terkait hal itu, Gung Bayu Joni yakin pemerintah sudah melakukan langkah-langkah antisipatif. “Kita dengar pemerintah sudah memanggil Menteri Keuangan dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ujar Gung Bayu Joni. Pemanggilan tersebut tentunya berhubungan dengan trend kenaikkan Dolar AS terhadap Rupiah. Pemerintah, kata Gung Bayu Joni, pasti mengantisipasi, untuk menjaga neraca perdagangan (ekspor-impor) agar berimbang. “Yakin pemerintah mengantisipasi,” ucapnya.

Sehubungan dengan itu, Gung Bayu Joni mengajak pelaku usaha, seperti eksportir, UMKM, jangan buru-buru panik. Apalagi fundamental ekonomi Indonesia cukup bagus, sehingga trend menguatnya Dolar AS diharapkan bersifat sementara. “Mari kita tingkatkan terus kinerja dengan kerja,” ajaknya.

Untuk diketahui, nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan Jumat (21/6) ditutup turun. Penurunan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS). Pada akhir perdagangan Jumat kemarin, Rupiah melemah 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp 16.450 per Dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 16.430 per Dolar AS.

“Rupiah berada pada titik terlemahnya karena Dolar AS terdorong ke level tertinggi baru dalam delapan minggu akibat dari pendekatan Federal Reserve yang sabar dalam menurunkan suku bunga kontras dengan sikap yang lebih dovish di negara lain,” kata analis Finex Brahmantya Himawan kepada Antara di Jakarta, Jumat kemarin.

Sementara itu, para pejabat bank sentral AS atau The Fed membiarkan kebijakannya tidak berubah di pertemuan mereka pada Juni 2024, dan memangkas proyeksi sebelumnya untuk pemotongan tiga perempat poin tahun ini menjadi satu, bahkan ketika inflasi telah mereda dan pasar tenaga kerja telah melemah.

Menurut Brahmantya, penguatan Dolar AS tersebut juga tidak luput dari gejolak politik yang terjadi pada Zona Eropa, serta geopolitik Timur Tengah yang memanas lagi akibat eskalasi Israel-Hizbullah membawa mata uang safe haven yakni Dolar AS lebih terapresiasi. Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS relatif masih baik apabila dibandingkan dengan mata uang sejumlah negara di dunia, dari akhir tahun Rupiah melemah 5,92 persen untuk Rupiah dari Desember.

Mata uang negara lain seperti Won Korea Selatan melemah 6,78 persen, Baht Thailand melemah 6,92 persen, Peso Filipina melemah 7,89 persen, Rio Brasil melemah 10,63 persen, sedangkan Yen Jepang melemah 10,78 persen.

Sementara jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran di AS berkurang 5.000 dari 243.000 menjadi 238.000 pada pekan kedua bulan Juni, di atas ekspektasi pasar sebesar 235.000, menandai angka tertinggi kedua sejak Agustus 2023.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat merosot ke level Rp 16.458 per Dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.420 per Dolar AS. 7 k17, ant

Komentar