Tanpa Championship Series, Liga 1 Dibuka Persib-PSBS Biak
JAKARTA, NusaBali - Laga antara juara bertahan Persib Bandung kontra juara Liga 2 2023/2024 PSBS Biak pada 9 Agustus akan jadi laga pembuka Liga 1 Indonesia atau Liga 1 musim 2024/2025. Kompetisi tersebut nantinya tak menggunakan format Championship Series seperti musim lalu. Selain itu, wasit asing juga akan dilibatkan.
"Kick-off akan dilakukan 9 Agustus di Bandung, saat Persib bertemu juara Liga 2 musim lalu PSBS Biak. Juara Liga 1 akan bertemu dengan juara Liga 2," kata Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru Ferry Paulus, di Jakarta, Kamis (20/6_.
Ferry Paulus menguraikan jadwal kompetisi liga kasta tertinggi di Indonesia tersebut kini telah sinkron dengan jadwal tim nasional Indonesia. Ferry menjelaskan Liga 1 akan berhenti apabila terdapat kalender internasional atau kalender FIFA yang mengharuskan timnas Indonesia berlaga.
PSSI dan PT LIB selaku operator Liga Indonesia telah menyusun jadwal dan menyesuaikan jadwal tersebut dengan kalender timnas Garuda hingga musim 2027. Kepastian itu membuat tim Merah Putih dapat melakukan persiapan yang jauh lebih lama menjelang bergulirnya laga internasional seperti FIFA match day.
Lebih jauh Ferry Paulus juga menegaskan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1 tersebut tak menggunakan format Championship Series, seperti musim lalu.
PT LIB sebagai operator Liga Indonesia mengatakan, tidak digunakannya format Championship Series dikarenakan format tersebut memerlukan jangka waktu lama untuk menyelesaikan satu musim kompetisi sehingga tidak sinkron dengan kalender tim nasional Indonesia.
Ferry Paulus juga memastikan tetap menggunakan wasit asing di kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2024/2025. Menurutnya, wasit asing yang menjadi pengadil mempunyai strata yang sama dengan wasit pada musim sebelumnya.
Selain menggunakan wasit asing, Liga 1 2024/2025 juga dipastikan akan menggunakan teknologi video assistant referee (VAR) yang digunakan pada babak Championship Series Liga 1 2023/2024.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erik Thohir meminta agar para pelaku dan semua pihak yang terlibat dalam pengaturan pertandingan dijatuhi hukuman keras, agar sepak bola Indonesia dapat bergerak ke arah yang lebih baik.
Sebelumnya dugaan terhadap adanya pengaturan pertandingan di liga sepak bola Indonesia di setiap tingkatan mulai Liga 1, Liga 2 dan seterusnya kerap terdengar. Bahkan ada beberapa kasus yang sudah mendapatkan hukuman dari PSSI dan pihak kepolisian.
“Tentu hukuman untuk matchfixing kita akan keras, ya kemaren saya sudah menerima tim dari Polri, dari (Direktur Operasional PT LIB) Pak Asep (Saputra), sebagai bagian dari Bareskrim untuk memastikan penegakkan kepada isu pengaturan pertandingan di Liga 2 harus kita berantas habis. Pak Kapolri sudah memberikan hak-hak kepada Pak Asep untuk menjadi bagian dari tim satgas untuk bisa memastikan tidak ada hal-hal seperti ini,” kata Erick Thohir.
Erick Thohir juga memastikan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 musim depan masih tanpa kehadiran suporter tandang. Erick menjelaskan keputusan itu diambil karena sepak bola Indonesia masih di bawah sorotan FIFA, setelah beberapa kasus yang terjadi seputar pertandingan sepak bola di tanah air.
“Untuk yang suporter tandang, itu dari surat FIFA jelas. Transformasi yang ada di PSSI ini kan masih dalam peninjauan. Kemarin baru saja FIFA mengirim tim untuk mengecek beberapa fasilitas apakah sesuai dengan standar FIFA,” kata Erick Thohir.
Ferry Paulus juga menambahkan, kompetisi usia muda Elite Pro Academy (EPA) musim depan akan kembali memainkan tiga kelompok umur, yakni U-16, U-18 dan U-20. Menurut Ferry, polanya akan jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Musim lalu hampir 6 bulan atau 5 bulan setengah. Musim depan dengan 6-7 bulan. Ferry menegaskan, saat ini pihaknya sedangkan berinteraksi dengan beberapa konsultan, terkait dengan penyelenggaraan kompetisi sepak bola akar rumput untuk memastikan kompetisi EPA musim depan mengalami perbaikan yang signifikan. ant
Komentar