Peretas HBO Minta Tebusan Rp79 M
Pakai Nama Mr Smith, klaim punya banyak data yang bisa rugikan HBO
JAKARTA, NusaBali
Peretas HBO yang membocorkan episode-episode terbaru Game of Thrones kembali muncul dengan nama Mr Smith. Ia meminta sejumlah uang tebusan jutaan dolar Amerika Serikat.
Dilansir vivanews dari USA Today, Selasa, 8 Agustus 2017, data yang diretas merupakan naskah-naskah dari lima episode Game of Thrones terbaru, termasuk satu yang akan tayang mendatang dan e-mail Vice President HBO sejak beberapa bulan lalu.
Mr Smith juga menunjukkan hasil retasannya berupa surat serta dokumen internal HBO yang berhubungan dengan para atasan atau eksekutifnya.
"HBO sampai saat ini masih melakukan investigasi dan bekerja sama dengan unit cybercrime kepolisian," ujar pihak HBO.
Sistem e-mail HBO juga telah sepenuhnya diretas oleh hacker tersebut. Peretas tersebut juga mengklaim punya lebih banyak data, di antaranya naskah, program TV dan film HBO mendatang, dan berbagai informasi yang bisa merugikan HBO.
Dalam video tuntutan kepada atasan HBO, Mr Smith menjelaskan cara untuk menghentikan kebocoran file dan rahasia mereka serta mengancam apabila tidak membayar.
"Berikan kami tebusan 6 bulan gaji dalam bitcoin (mata uang virtual yang hanya tersedia di dunia digital)," tulisnya dengan teks berwarna putih dalam video tersebut. Jumlah yang disebutkan setidaknya senilai 6 juta dollar AS atau Rp79 miliar.
Seperti dibertakan sebelumnya belum lama ini saluran televisi HBO mengaku baru menjadi korban peretasan siber. Peretas dikabarkan telah mencuri data dari sejumlah program yang akan tayang, temasuk episode dari musim terbaru Game of Thrones.
HBO melalui pernyataan resmi mengaku telah mengalami masalah terkait keamanan datanya. Di sisi lain, sejauh ini peretas mengklaim berhasil menjarah sejumlah data, seperti dari serial Ballers dan Room 104 yang telah tersebar di internet.
Selain itu, ada juga materi tulisan atau skenario yang diduga berasal dari episode ke-empat musim terbaru serial fantasi Game of Thrones yang mestinya tayang pada 6 Agustus mendatang.
“HBO baru saja mengalami insiden siber, yang mengakibatkan masalah hak paten,” tulis pernyataan HBO. “Kami segera memulai penyelidikan kejadian tersebut dan bekerja sama dengan penegak hukum dan perusahaan keamanan siber,”
“Perlindungan data adalah prioritas utama di HBO, dan kami menganggap serius tanggung jawab kami untuk melindungi data yang kami simpan,”
Meski sejumlah data tersebar, HBO menolak berkomentar mengenai konten yang tercuri oleh peretas, termasuk soal judul spesifik atau jumlah data yang terakses.
CEO HBO, Richard Plepler mengirim surel kepada seluruh karyawan saluran televisi yang sekaligus rumah produksi itu untuk memperingatkan akan kebocoran informasi.
“Karena kebanyakan dari Anda mungkin telah mendengarnya, telah terjadi insiden siber yang menargetkan perusahaan dan mengakibatkan sejumlah pencurian informasi, termasuk sejumlah program kita,” tulis Plepler. *
Komentar