Ruang Penyimpanan Wastra Banjar Tainsiat Terbakar

Dalam musibah kebakaran yang melanda bangunan seluas 10 x10 meter tersebut, kerugian material ditaksir mencapai Rp 50 juta.

Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, dikonfirmasi Sabtu (22/6) menjelaskan kejadian pertama kali diketahui oleh saksi Anak Agung Ngurah Indrawan, 50, seorang PNS dan Prajuru Banjar Tainsiat. Indrawan bersama dua saksi lainnya, Lukman, 55, dan Misdi, 41 yang merupakan tukang bangunan asal Jember sedang mengambil kursi plastik dari Balai Banjar Tainsiat untuk persiapan upacara di Jro Gede Tainsiat Pemecutan. 

“Saat mereka berada di depan balai banjar, Misdi melihat asap tebal di belakang balai banjar. Mereka segera mengecek dan menemukan asap tebal yang keluar dari ruangan penyimpanan alat/ wastra palinggih yang sudah terbakar. Ketiga saksi berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, namun api semakin membesar,” jelas AKP Sukadi.

Tidak lama kemudian, satu unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Cokroaminoto, Denpasar tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api setelah beberapa saat kemudian. “Barang yang terbakar meliputi lemari kaca berukuran 2 x 1,5 meter yang berisi kain wastra palinggih serta gong Banjar Tainsiat, jendela kayu balai banjar. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian ini, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 50 juta. Pemadam cepat datang beruntung api tidak terburu merembet ke bangunan lainnya,” beber AKP Sukadi.

Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar I Made Tirana, mengungkapkan kebakaran diduga karena api dupa. “Sumber api pertama diperkirakan karena dupa,” ujar Tirana.

Polisi telah mengumpulkan keterangan dari para saksi dan menghimbau warga serta Prajuru Adat Banjar Tainsiat untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut.cr79