nusabali

Sekaa Baleganjur Duta Badung Tampilkan 'Wayah' di PKB 2024

  • www.nusabali.com-sekaa-baleganjur-duta-badung-tampilkan-wayah-di-pkb-2024
  • www.nusabali.com-sekaa-baleganjur-duta-badung-tampilkan-wayah-di-pkb-2024
  • www.nusabali.com-sekaa-baleganjur-duta-badung-tampilkan-wayah-di-pkb-2024
  • www.nusabali.com-sekaa-baleganjur-duta-badung-tampilkan-wayah-di-pkb-2024

DENPASAR, NusaBali.com - Sekaa Baleganjur Dewa Ayu, Pura Ulun Suwi, Desa Adat Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan menjadi duta Kabupaten Badung dalam lomba baleganjur serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI tahun 2024 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali (Art Center), Jumat (21/6) malam.

Badung mengangkat cerita berjudul 'Wayah' yang bermakna sebagai penghargaan terhadap pencapaian dalam mencapai kematangan batin dan spiritual.

Garapan 'Wayah' digarap oleh penata tabuh I Komang Tri Sandyasa Putra, koreografer  I Wayan Pradnya Pitala, dan Kadek Karunia Artha, Pembina I Kadek Arisoma Linggayona dan I Gede Indra Kusuma.

Pada pementasan ini, mengangkat cerita berjudul 'Wayah'. Penggunaan kata ini tidak hanya sebagai bentuk pujian, tetapi juga sebagai penghargaan terhadap pencapaian dalam mencapai kematangan batin dan spiritual dalam ungkapan 'sampun wayah'. Terdapat makna mendalam tentang perjalanan dan pertumbuhan yang mengarah pada kedewasaan yang penuh makna juga mencerminkan pengakuan terhadap kebijaksanaan seseorang. 

Penerapan konsep tersebut memberikan stimulasi kepada penata untuk memformulasi karya musik baleganjur atas interpretasi terhadap kata 'Wayah'.


Komposisi ini disusun dengan teliti, menggabungkan elemen-elemen seperti fondasi gilak dan pola irama yang teratur, menghasilkan karya yang terfokus dan terstruktur dengan baik. Ritme yang tercipta dari perpaduan ceng-ceng dan kendang memperlihatkan tingkat kecerdasan yang tinggi, sementara melodi dan kolotomik yang terstruktur memberikan kesan keunggulan atas pendewasaan yang tak terbantahkan.

Lirik vokal yang dipadukan dengan visualisasi yang memukau meningkatkan dimensi ekspresi dalam pengalaman mendengarkan komposisi ini. 

Karya secara keseluruhan menciptakan pengalaman yang melampaui sekadar ekspresi batin, memungkinkan penikmatnya untuk menyelami keindahan dan kedalaman dari komposisi tabuh baleganjur ini yang layak dianggap sebagai simbol kematangan spiritual, atau 'wayah'.

Menurut penata Tabuh, I Komang Tri Sandyasa Putra, persiapan sebelum  tampil pada PKB ini, dilakukan cukup lama, sekitar 6 bulan yakni mulai bulan Januari 2024. 

Meski bisa tampil maksimal, namun kendala yang dihadapi, memang terkait dengan waktu latihan. Halini dikarenakan masing-masing memiliki kesibukan kerja. 


"Kalau kendala, kita terkendala waktu latihan, karena kita semuanya pekerja di sektor pariwisata. Jadi kita harus mengatur waktu agar klop kumpul semua. Itupun latihannya baru bisa dilakukan saat tengah malam," katanya sembari berharap ke depan agar seniman khususnya untuk seniman di kabupaten Badung, tetap berkarya dengan ikhlas untuk menunjukkan jati diri Badung hebat.

Pada kesempatan sama, Kadis Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha, mengapresiasi penampilan Sekaa Baleganjur Dewa Ayu, Pura Ulun Suwi, Desa Adat Jimbaran yang menampilkan gerakan tabuh baleganjur yang berjudul Wayah. Cerita ini kata dia, mencerminkan unsur atau eksperimentasi dari tabuh-tabuh baleganjur dan menuangkan ke dalam makna kehidupan. 

Pihaknya berharap, semoga apa yang sudah ditampilkan, dapat mewarnai pelaksanaan lomba Baleganjur PKB XLVI. "Tentu kami berharap, duta dari Badung ini dapat mencapai hasil yaitu meraih juara pada PKB tahun 2024," harapnya. @ind

Komentar