nusabali

UTD PMI Buleleng Harap Punya Mesin Apheresis

Rata-Rata Kasus DBD Setiap Tahun Tinggi

  • www.nusabali.com-utd-pmi-buleleng-harap-punya-mesin-apheresis

SINGARAJA, NusaBali - Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Buleleng berharap dapat segera memiliki mesin apheresis.

Alat donor darah ini membantu memproduksi trombosit dan menurunkan sel darah putih. Mesin ini dinilai sangat penting dimiliki, untuk membantu penanganan pasien yang memerlukan donor darah khusus. Mulai dari pasien kanker darah (leukimia), pasien dengan penyakit neurologi hingga pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).
 
Direktur UTD PMI Buleleng, dr Rizani mengatakan sejauh ini sudah memiliki dua mesin donor darah. Namun dua mesin yang cukup canggih ini baru bisa maksimal untuk proses skrining darah dari penyakit menular dan berbahaya. Kedepannya UTD PMI Buleleng bisa memiliki mesin apheresis untuk memaksimalkan pelayanan darah untuk pasien yang membutuhkan.
 
“Mesin apheresis ini bisa memisahkan sel darah. Dokter memerlukan sel darah putih, jadi sel darah putih saja yang diproduksi. Kalau kasus demam berdarah perlu trombosit, bisa pakai alat ini untuk memproduksi. Sekarang dengan alat komponen bisa tapi produksi jumlahnya kurang hanya 75 persen. Kalau alat yang canggih (apheresis) bisa 90 persen,” terang Rizani.
 
Hanya saja, untuk pengadaan mesin apheresis, UTD PMI Buleleng masih menunggu kebijakan Pemkab Buleleng untuk memberi hibah. Sebab harga mesin mencapai ratusan juta rupiah. Rizani menyebut beberapa kali sudah mengajukan usulan untuk pengadaan mesin apheresis. Namun hingga kini belum menjadi prioritas dalam APBD Buleleng.
 
Sementara itu, UTD PMI Buleleng melayani permintaan darah rata-rata 30-35 kantong perhari dari 10 rumah sakit daerah dan swasta di Buleleng. Pemenuhan kebutuhan darah ini 94 persen diantaranya sudah dipenuhi oleh pendonor-pendonor langganan yang rutin menyumbangkan darahnya untuk aksi kemanusian. Sedangkan 6 persen lainnya masih dipenuhi oleh pendonor pengganti dari keluarga pasien atau orang terdekat.
 
Rizani menyebut kesadaran masyarakat Buleleng untuk mendonorkan darahnya cukup tinggi dan ada peningkatan pasca Pandemi Covid-19. Rata-rata setahun UTD PMI Buleleng mengumpulkan 8.000 kantong darah. Sedangkan di pertengahan tahun ini per 16 Juni sudah mencapai 6.000 kantong. PMI Buleleng optimis hingga akhir Desember mendatang bisa menyentuh angka 13.000 kantong.7 k23

Komentar