Pakan Rusa di Pulau Menjangan Terancam Tumbuhan Invasif
Dirancang Skema Konservasi Berkelanjutan
Rusa
Pulau Menjangan
Balai Taman Nasional Bali Barat
Wiwin Arvianto
DPC Banteng Muda Indonesia
dr Ketut Putra
SINGARAJA, NusaBali - Habitat rusa di Pulau Menjangan, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng masih lestari hingga kini.
Namun yang menjadi ancaman kini semakin banyaknya tanaman invasif yang tumbuh di Pulau Menjangan. Hal ini membuat ketersediaan rumput yang menjadi pakan rusa semakin menipis.
Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Wiwin Arvianto mengatakan, musuh terbesar rusa di Pulau Menjangan adalah tumbuhan gamal. Spesies tanaman yang bukan tumbuhan asli di Pulau Menjangan ini menginvasi habitat rusa. Populasi tanaman yang sudah mendominasi menggeser ketersediaan rumput yang menjadi pakan rusa.
“Kalau dibiarkan tetap tumbuh ini bisa mengancam ketersediaan pakan rusa. Penanganannya pun harus dicabut agar tidak tumbuh lagi. Hanya saja selama ini kami terkendala karena jumlah banyak juga struktur tanah batu karang jadi susah dicabut,” terang Arvianto, usai Focus Group Discussion (FGD) Gerakan Peduli Pelestarian Pulau Menjangan dari Dampak Perubahan Iklim, Minggu (23/6) di wantilan Pulau Menjangan.
Secara umum kondisi ekologi di Pulau Menjangan baik di darat dan di laut masih baik. Di wilayah TNBB saja populasi estimasi rusa yang terinventarisasi dan monitoring rutin ada di angka 800 ekor. Sedangkan khusus di Pulau Menjangan ada sekitar 150-200 ekor.
“Upaya pelestarian harus tetap menjaga ekosistem agar berfungsi sebagai lokasi yang cocok yang berkembangbiak rusa. Konservasi tidak hanya kami lakukan di darat tetapi juga di laut untuk menjaga terumbu karang tetap lestari. Upaya eksternal kami juga berkoordinasi dan bekerjasama dengan stakeholder kelompok masyarakat hingga desa penyangga,” ungkap dia.
Ketua Yayasan Marajingga Bangkit Sejahtera, Made Sukawartika mengatakan penyelamatan Pulau Menjangan perlu dipikirkan sejak dini. Hal ini mewaspadai penyesalan di kemudian hari. Menurutnya, kondisi saat ini yang menjadi tantangan ada pada ekologi bertarung dengan ekonomi.
“Kalau ekonomi menonjol tidak bisa lagi melestarikan. Kami sudah koordinasi juga dengan Komisi IV DPR RI untuk komitmen menjadikan kawasan Pulau Menjangan sebagai wisata ekologi,” ungkap Sukawartika.
Sementara itu, Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng dr Ketut Putra Sedana sebagai inisiator, rencana pelestarian Pulau Menjangan berkelanjutan sesuai dengan visi peduli terhadap lingkungan. Pulau Menjangan sebagai habitat fauna yang dilindungi perlu komitmen bersama dan tindakan nyata pelestarian.
“Kegiatan konservasi bersama terintegrasi ini tidak akan berhenti sampai di sini. Karena kalau tidak dirawat lama kelamaan akan punah. Dampaknya pasti ke lingkungan dan juga masyarakat sekitarnya. Upaya konservasi akan kita lakukan terus untuk mengantisipasi perubahan iklim,” papar Putra Sedana yang akrab disapa dokter Caput ini.7 k23
Komentar