Pemkot Jajaki Rekanan Kelola TPST Tahura
TPST Kesiman Kertalangu
TPST Tahura
Pemkot Denpasar
TPST Padangsambian
Wakil Walikota Denpasar
I Kadek Agus Arya Wibawa
PT Bali CMPP selaku pengelola TPST Kesiman Kertalangu dan TPST Padangsambian menyebut, dua TPST tersebut mulai mengolah sampah 60 persen per hari.
DENPASAR, NusaBali
Pemkot Denpasar kembali menjajaki vendor baru untuk pengelolaan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang saat ini tengah dipegang PT Bali Citra Metro Plasma Power (Bali CMPP). Penjajakan dilakukan setelah TPST Tahura ditutup total akibat tidak ada aktivitas pengolahan sampah.
Hal itu diungkapkan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Selasa (25/6). Arya Wibawa mengatakan, proses penjajakan tengah dilakukan. Kendati TPST Tahura sudah ditutup total, namun Pemkot Denpasar masih mencari rekanan baru agar TPST tersebut tetap bisa beroperasi.
Wawali Arya Wibawa mengemukakan, PT Bali CMPP saat ini masih memiliki waktu hingga akhir Juni 2024. Mereka sudah diberikan surat peringatan (SP) 1, 2, dan 3. Jika mereka tidak bisa melakukan tugasnya sesuai kontrak maka bisa dilakukan pemutusan kontrak.
“Kami sedang penjajakan untuk rekanan. Kalau Bali CMPP kan masih ada waktu sampai akhir Juni ini. Surat peringatan sudah dilayangkan. Jadi jika memang tidak bisa memenuhi komitmen bisa diputus kontraknya,” ujar Wawali Arya Wibawa.
Wawali Arya Wibawa mengatakan, terkait pengadaan mesin baru yang dilakukan PT Bali CMPP, dia belum mengetahui hal tersebut. Akan tetapi, dia menyatakan akan segera melakukan pemantauan ke TPST Kesiman Kertalangu dan TPST Padangsambian Kaja. “Belum tahu (pengadaan mesin baru, Red). Nanti kita pantau ke sana,” ucapnya.
Sebelumnya, PT Bali Citra Metro Plasma Power (Bali CMPP) sudah mulai mendatangkan mesin rotary dryer baru untuk pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur dan TPST Padangsambian Kaja, Denpasar Barat. Proses perakitan dimulai pada Senin (10/6).
Public dan Government Relation PT Bali CMPP Andrean Raditha, Selasa kemarin, menyatakan mesin yang baru sudah dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan pengolahan sampah. Hingga 19 Juni 2024 khusus TPST Kesiman Kertalangu sudah bisa mengolah sampah hingga 270 ton per hari dan sudah memenuhi pengolahan 60 persen dari total kapasitas 450 ton per hari.
Sementara di TPST Padangsambian juga sudah mencapai 60 persen yakni 72 ton per hari dari total kapasitas 120 ton per hari mulai, Senin (24/6).
“Kalau sekarang TPST Kesiman Kertalangu dan TPST Padangsambian sudah memenuhi 60 persen. Jadi, kami akan tingkatkan kembali, dengan adanya mesin rotary dryer yang baru ini kami harapkan bisa bekerja lebih maksimal,” kata Raditha. 7 mis
1
Komentar