Misi Dagang Jatim ke Bali Catatkan Transaksi Rp 425 Miliar
DENPASAR, NusaBali.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar misi dagang ke Bali, pada Selasa (25/6). Kegiatan yang digelar di Hotel Aston Denpasar dipimpin langsung Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono.
Hasilnya, misi dagang mencatat transaksi Rp 425 miliar. "Bali ini adalah provinsi tujuan misi dagang yang pertama di tahun 2024. Meski begitu, semangat pelaku usahanya sangat tinggi. Alhamdulillah misi dagang antara Jatim dan Bali kali ini mencapai Rp 425 miliar atau lebih tepatnya Rp 425.008.730.000,” ujar Adhy, Selasa (25/6) sore.
Adapun total transaksi Rp 425 miliar tersebut berasal dari komoditas yang dijual dan dibeli oleh para pelaku usaha. Untuk jumlah transaksi komoditas yang dijual Jatim mencapai Rp.301.199.730.000, dengan komoditi yang dijual yakni pakan ikan dan udang, benih tanaman, rokok serta mesin TTG.
Berikutnya ada daging frozen, beras, daging bebek, fashion, daging sapi, fillet dori, gurita, makanan ringan, buah-buahan, mesin jahit, bawang merah, pupuk, kedelai dan kapulaga hijau.
Sementara untuk jumlah transaksi yang dibeli Jatim sebesar Rp 123.809.000.000 dengan komoditas diantaranya adalah kunyit kering, biji kopi, hasil perikanan dan kelapa.
"Memang yang dijual oleh Jatim nilainya sangat tinggi mencapai Rp 301 miliar. Komoditas yang dijual mayoritas adalah bahan pangan," katanya.
Kegiatan misi dagang ini kata Adhy menjadi peluang ekonomi baik bagi pelaku usaha Jatim maupun Bali. Keguatan ini adalah upaya menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis dan peluang investasi yang akhirnya mampu meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri, khususnya di Jatim dan Bali.
Adhy menjelaskan, selama ini Bali menyuplai beberapa komoditas utama ke Jatim seperti cengkih, perlengkapan olahraga, buah kelapa, kopor dan tas, skrap besi, bawang bombay, daging sapi, ikan beku, labu, joran dan komoditas lainnya.
Sebaliknya, Jatim juga banyak menyuplai komoditas ke Bali seperti komoditas saus, semen, kopi, kendaraan bermotor, sabun, telepon, minyak kelapa, makanan hewan, pasta mentah, beras dan komoditas lainnya ke Bali.
"Bali menjadi salah satu dari 16 provinsi yang disuplai bahan makanannya dari Jatim. Provinsi lain ada NTB, NTT dan Maluku. Khusus NTT, permintaan bahan makanannya paling tinggi," ungkap Adhy.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta mengatakan dengan adanya misi dagang ini diharapkan dapat memotong rantai distribusi pangan. Menurutnya Bali masih memiliki ketergantungan dengan Jatim dalam menyuplai bahan pokok di Bali.
"Harapan kami dengan adanya misi dagang ini adalah ada kepastian untuk menjaga suplai pasok kebutuhan pangan di Bali," ungkap Wayan Jarta yang turut menghadiri kegiatan tersebut.
Neraca perdagangan Jawa Timur surplus sementara Bali devisit utamanya pada bidang pertanian. Bali sangat membutuhkan kerja sama dengan darah lain khususnya Jawa Timur yang terdekat.
Dia menegaskan kegiatan misi dagang ini tidak untuk menyingkirkan produk lokal Bali. Produk lokal Bali tetap menjadi prioritas sesuai dengan Pergub Nomor 99 Tahun 208. Produk Bali tetap menjadi tuan rumah di tanah sendiri.
"Kita tetap prioritaskan produk lokal Bali, tetapi dalam realitanya kita masih kekurangan. Untuk menjaga inflasi dan menjaga kelangkaan mau tak mau harus bekerjasama dengan provinsi lain khususnya Jatim," pungkasnya. *pol
Komentar