nusabali

Wakil Ketua MPR RI: Pancasila Jangan Hanya Dihafal

  • www.nusabali.com-wakil-ketua-mpr-ri-pancasila-jangan-hanya-dihafal

JAKARTA, NusaBali - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan, Pancasila jangan hanya sekedar dihafal. Melainkan perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan akan selalu terjalin dan negara Indonesia akan terus berjalan.

Dia pun, mengapresiasi buku karya Anggota DPR RI/MPR RI dari Fraksi NasDem, Willy Aditya berjudul ‘Pancasila di Rumahku’. Sebab, buku tersebut merupakan representasi perjalanan sebuah dialetika tentang keberagaman dan bagaimana menempatkannya dalam kedudukan di masyarakat saat ini.

“Kembali ke diri kita. Tanyakan di mana Pancasila. Apakah sudah kita lakukan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau hanya hafalan seperti dulu,” kata Lestari saat memberikan sambutan di launching buku Pancasila di Rumahku, Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senin (24/6).

Menurut Lestari, bila Pancasila hanya sekedar dihafal akan lupa. Berbeda jika dipahami dan dimengerti. Oleh karena itu, tugas semua pihak untuk mensosialisasikannya agar nilai-nilai Pancasila terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lestari tidak ingin kehancuran di negara lain terjadi di Indonesia. 

“Perjalanan kita sangat panjang. Kita tidak mau Indonesia menjadi sebuah kenangan belaka. Kita kenal negara besar hancur. Apakah bisa terjadi dengan kita?. Bisa, apabila kita tidak mampu menjabarkan makna dari Pancasila,” terang politisi dari NasDem ini.

Dia meminta agar semua pihak, meneruskan pesan penting dari nilai-nilai Pancasila. Bagi Lestari, kesadaran mengenai Pancasila adalah jiwa dari segala aspek untuk berinteraksi di dalam negara perlu dibangun. “Perlu ruang seluas-luasnya untuk Pancasila,” kata Lestari.

Sementara Willy Aditya menyatakan, peluncuran buku Pancasila di Rumahku menjadi instrumen untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila. “Buku hanyalah salah satu instrumen, tapi yang ingin kami launching adalah Pancasila di rumah sebagai sebuah gerakan, sebagai sebuah ikhtiar metodologis dan kerangka aksi, itu yang paling penting,” kata Willy dalam sambutannya.

Willy menyatakan, diajarkan oleh Ketum Partai NasDem, Surya Paloh untuk selalu berpikir yang tak biasa. Maka tercetus untuk membuat buku agar semangat Pancasila tak pernah padam. Menurut Willy, kondisi penerapan semangat Pancasila saat ini memprihatinkan. Oleh karenanya, Willy tak ingin Pancasila sekadar didikte dan diklaim, namun perlu diterapkan. k22

Komentar