nusabali

Gudang Logistik BPBD Bali Terbakar

Berisi Masker hingga Kasur, Kerugian Ditaksir Rp 7,9 M

  • www.nusabali.com-gudang-logistik-bpbd-bali-terbakar

Untuk mempercepat pemadaman petugas melemparkan enam alat Fire Block (APAR berbentuk granat), karena petugas kesulitan menjangkau titik api

DENPASAR, NusaBali
Kebakaran hebat melanda gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Jalan Panjaitan Nomor 6, Kelurahan Renon, Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu (26/6) siang pukul 12.00 Wita. Api pertama kali muncul di lantai dua gudang tersebut. Kerugian yang timbul akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 7,9 miliar. 

Kobaran api dengan kepulan asap hitam pekat membubung tinggi di angkasa memuat warga sekitar panik. Untungnya, kebakaran itu mendapat respons cepat dari petugas pemadam kebakaran, sehingga api dapat dipadamkan sebelum melalap semua gedung tersebut. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar, Made Tirana mengatakan pihaknya menerima informasi tentang musibah yang melanda gudang tersebut sekitar pukul 12.04 Wita. Dikatakanya, awalnya petugas BPBD melihat kepulan asap keluar dari lantai dua. 

"Awalnya kebakaran itu sempat dipadamkan pakai APAR (alat pemadam api ringan). Sayangnya upaya itu tidak bisa berjalan dengan baik, sebab saat petugas naik ke lantai dua api sudah membesar. Akhirnya BPBD hubungi kami untuk melakukan pemadaman," tuturnya. Guna menjinakkan api Dinas Damkar Kota Denpasar langsung merespon cepat dengan mengerahkan petugas pemadam dari semua pos, yakni Pos Juanda, Pos Induk Renon, Pos Mahendradatta dan Pos Cokroaminoto. Total ada enam mobil pemadam termasuk dua mobil cadangan datang ke lokasi. 

"Api cepat membesar karena barang-barang yang tersimpan di gedung ini mudah terbakar, seperti masker, kasur dan sebagainya yang biasanya dipakai sebagai bantuan untuk masyarakat ketika ada bencana," bebernya. Untuk mempercepat pemadaman petugas pemadam kebakaran melemparkan enam alat Fire Block (APAR berbentuk granat) untuk mempermudah petugas menjinakkan api. Alat itu digunakan karena petugas kesulitan menjangkau titik api yang berada di lantai dua.
"Alat itu akan meledak ketika terkena panas dan isi di dalamnya menyembur keluar untuk memadamkan api. Ini dilakukan agar proses pemadaman cepat sehingga dapat menyelamatkan barang yang ada di dalamnya. 

Berkat kesigapan petugas pemadam kebakaran dibantu warga sekitar api berhasil dijinakkan sekitar pukul 13.10 Wita. Sementara terkait penyebab kebakaran itu belum bisa diketahui. Demikian juga kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut. "Petugas BPBD masih melakukan pendataan untuk mengetahui kerugian. Dugaan penyebab kebakaran itu juga masih didalami," pungkasnya. 

Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan pemicu kebakaran itu masih didalami petugas. "Sejauh ini saya belum dapat laporan kronologis kejadiannya. Pada dasarnya setiap peristiwa pasti didalami untuk mengetahui penyebabnya," ungkap AKP Sukadi. 

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan kejadian tersebut murni musibah dan dapat terjadi di manapun. Rentin kepada awak media menjelaskan kronologi kebakaran yang menghanguskan lantai dua gudang logistik tersebut. Kejadian kebakaran pertama kali diketahui oleh Sekretaris BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya bersama seorang staf dan satpam yang melihat kepulan asap pada bagian atas gedung berlantai dua tersebut. 

Tiga personel BPBD kemudian melakukan upaya pemadaman dengan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). “Mereka membuka pintu dan langsung menuju sumber api di lantai dua, namun karena asap begitu pekat, APAR tidak efektif dan kami langsung mengontak Damkar Kota Denpasar,” urainya. Dalam kurun waktu kurang dari 5 menit, Damkar Kota Denpasar dengan gerak cepat menerjunkan tiga armada sehingga api berhasil dijinakkan dalam waktu 1 jam 20 menit. 

“Pemadaman api sudah tuntas pada pukul 13.20 Wita dan tidak sampai merembet ke lantai satu,” ujarnya. Untuk diketahui bahwa pada saat kejadian gudang dalam keadaan kosong dari petugas karena seluruh personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Bali sedang melaksanakan pelatihan simulasi tanggap darurat di Margarana, Tabanan
Lebih jauh Made Rentin menginformasikan, kerugian yang timbul akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 7,9 miliar. “Kerugiannya kami sudah inventarisir. Untuk gedung diperkirakan senilai Rp 1 miliar dan logistik yang terbakar mencapai  Rp 6,9 miliar,” sebutnya. Dugaan awal, kebakaran dipicu percikan api yang bersumber dari korsleting listrik. “Itu dugaan awal kami karena instalasi listrik di gudang logistik memang sudah lama dan usang. Percikan api cepat membesar mengingat di gudang banyak tersimpan material yang mudah terbakar seperti kasur dan masker yang merupakan bantuan donatur saat penanganan Covid-19, terbanyak dari Temasek Singapura,” bebernya. 

Ia juga meyakini kejadian ini murni musibah dan tak ada indikasi kecurigaan yang mengarah kepada siapapun. Selanjutnya, BPBD Bali akan fokus pada penanganan dan pembersihan pasca musibah kebakaran. Sejalan dengan itu, Kalaksa BPBD Bali juga berkoordinasi dengan BPKAD terkait status asuransi gedung yang terbakar. “Kita akan cross check apakah gedung ini diasuransikan. Jika ia, tentu ini hal positif untuk kita tindak lanjuti,” tambahnya. 

Pada bagian lain, Rentin juga menginformasikan bahwa BPBD Bali telah berencana melakukan renovasi terhadap gudang logistik tersebut. “Gudang itu memang sudah lama, dibangun tahun 2013 dengan bantuan Kemendagri. Kami sudah lapor ke Bapak Sekda dan Pak Gubernur dan memang sudah direkomendasi untuk renovasi total,” ujarnya.

Mengakhiri pernyataannya, Rentin menegaskan bahwa musibah kebakaran bisa terjadi di manapun dan kapan saja. Oleh sebab itu, ia mendorong penguatan mitigasi bencana kebakaran khususnya di gedung perkantoran. Kebetulan, ujar Rentin, tanggal 26 setiap bulannya diperingati sebagai Hari Simulasi Bencana (HSB). “Nah, hari ini tanggal 26 dan kami menghadapi musibah yang sesungguhnya, bukan semata simulasi. Musibah seperti ini tidak bisa ditolak atau direncanakan,” paparnya. 

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi jajaran BPBD dan seluruh jajaran Pemprov Bali untuk melakukan pengecekan lebih detail terhadap kondisi gedung utamanya instalasi listrik dan peralatan kebencanaan seperti APAR. Dijelaskan Rentin, ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian dalam mitigasi yaitu simulasi kerja personel, kelistrikan dan pengecekan APAR. “Yang nomor dua dan tiga sering kurang diperhatikan, tapi sangat riskan,” tandasnya. Rentin meyakinkan bahwa layanan BPBD Bali tidak mengalami gangguan karena bencana kebakaran ini.

Sekda Bali, Dewa Made Indra meninjau lokasi kebakaran, Rabu (26/6) sore. -IST

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra datang langsung memastikan pelayanan BPBD Bali tidak mengalami gangguan pasca mengalami musibah kebakaran, pada Rabu sore. “Pelayanan tidak boleh terganggu,” kata Sekda Dewa Indra. Ia meminta agar segera dilakukan penanganan pasca kebakaran seperti berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk pemanfaatan gudang logistik milik Kementerian Kesehatan yang ada di Kuta. BPBD Bali juga diminta berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk pengecekan struktur gedung setelah kebakaran termasuk melakukan perencanaan pembangunan gedung kembali dengan mekanisme pergeseran anggaran untuk keperluan mendesak. 7 pol, a

Komentar