nusabali

Usai Masuk Evaluasi, FAJI Bali Pilih Ketua Baru

  • www.nusabali.com-usai-masuk-evaluasi-faji-bali-pilih-ketua-baru

MANGUPURA, NusaBali - Federasi Arum Jeram Indonesia (FAJI) Bali stagnan alias jalan ditempat dalam pengembangan cabang olahraga tersebut di Pulau Dewata. Karena itulah, cabang olahraga (Cabor) tersebut sempat masuk radar segera dievaluasi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bali.

Mengantisipasi hal itu, jajaran pengurus langsung tancap gas dan melakukan perombakan internal sekaligus memilih nahkoda baru. Pemilihan Ketua Pengprov FAJI yang baru dilakukan setelah ketua terdahulu, yakni Ketut Subadra mengundurkan diri langsung ke pengurus besar (PB) FAJI pusat. 

Akibatnya, sejumlah Pengurus Kabupaten (Pengkab) yang terbentuk menggelar rapat musyawarah FAJI di Alaska Rafting, Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Badung beberapa waktu lalu. Dalam rapat itu, sejumlah Pengkab yang hadir sepakat memilih I Wayan Suweca sebagai ketua baru. Adapun yang mengikuti musyawarah itu, yakni para ketua Pengkab dari Badung, Denpasar. dan Klungkung.

Ketua Pengprov FAJI Bali, Wayan Suweca menjelaskan ketua terdahulu mengundurkan diri, tanpa memberitahukan kepada pengurus di daerah, sehingga dia pun tidak hadir dalam musyawarah. Maka Pengkab yang hadir sepakat dalam pemilihan ketua baru agar roda organisasi berjalan. 

"Pengurusan yang baru ini akan kembali menjalankan berbagai program yang selama ini sempat mandek, utamanya untuk pembentukan Pengkab," kata Suweca. 

Suweca berjanji akan membentuk Pengkab FAJI di Kabupaten lain dalam waktu dekat, sehingga memenuhi syarat aturan KONI Bali untuk mengikuti Porprov 2025 mendatang. Karena, sesuai aturan harus ada minimal 50 persen plus satu dari jumlah Pengkab/Pengkot yang ada. "Yang mau digeber pembentukan Pengkab ini. Saat ini sudah ada 4 dan tambahan satu lagi. Kalau bisa juga ada kepengurusan di semua kabupaten di Bali," kata Suweca.

Sebelumnya KONI Bali mewanti - wanti sejumlah cabor yang tidak aktif atau bahkan belum memiliki pengurus di Kabupaten/Kota. Dari usulan saat Rakerprov, cabor yang stagnan harus dievaluasi dan dilakukan pembekuan jika diperlukan. 

Melihat situasi kepengurusan FAJI Bali yang stagnan, Pengkab di Badung juga sempat mengusulkan dievaluasi. Karena, roda organisasi tidak berjalan dengan baik dan dikhawatirkan gagal masuk Porprov karena kekurangan anggota Pengkab sesuai aturan KONI Bali. dar

Komentar