nusabali

Warga Perumahan Royal Garden Residence Kesulitan Air Bersih, PDAM Badung Siap Lanjutkan Pengerjaan

  • www.nusabali.com-warga-perumahan-royal-garden-residence-kesulitan-air-bersih-pdam-badung-siap-lanjutkan-pengerjaan

MANGUPURA, NusaBali.com - Puluhan warga Perumahan Royal Garden Residence (RGR) yang berlokasi di Jl Taman Giri Asri, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, mendatangi PDAM Kabupaten Badung, Kamis (27/6/2024).

Kedatangan mereka untuk meminta penjelasan terkait dengan masalah distribusi air yang dialami sekitar 200 rumah warga di perumahan tersebut.

Menurut Ketua Paguyuban Warga RGR Bersatu Rachmat Hartanto, konflik internal di perumahan menjadi pemicu utama terhambatnya distribusi air bersih.

"Sebelumnya, perumahan ini diurus oleh PT MBC. Namun, tiba-tiba datang PT RGM dan mengurus perumahan tanpa persetujuan warga," jelas Rachmat.

Ia menambahkan, PT RGM melarang PDAM Badung melanjutkan pengerjaan instalasi air dan meminta warga menggunakan air bawah tanah yang dikelola PT RGM dengan harga yang mahal, mencapai Rp 10 ribu per meter kubik.

Merasa dirugikan, warga pun mengadu ke PDAM Badung. Dirut PDAM Badung I Wayan Suyasa yang menerima warga didampingi Kepala Unit Pengadaan Barang PDAM Badung I Putu Gede Sudarsana dan beberapa kepala unit lainnya, mengkonfirmasi hal tersebut.

"Pengerjaan instalasi air minum ke Perumahan Royal Garden Residence sudah dilakukan dengan total anggaran Rp 1,4 miliar lebih. Namun, pada tanggal 17 November 2023, kami menerima surat penolakan dari PT RGM," jelas Suyasa. 

Penolakan tersebut membuat staf dan rekanan PDAM merasa tidak nyaman dan pekerjaan pun terhenti. PDAM Badung akhirnya membuat adendum dengan pihak ketiga pemenang lelang dan hanya membayar sekitar Rp 600 juta lebih.

Dengan adanya pertemuan dengan warga RGR Bersatu dan informasi yang jelas terkait konflik internal di perumahan, PDAM Badung siap melanjutkan pengerjaan instalasi air.

"Kami akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Badung untuk bisa eksekusi anggaran yang sudah ada, yakni yang tersisa sekitar Rp 700 juta lebih. Kalau tidak ada halangan, maka tahun 2025 bisa eksekusi anggaran yang ada," ujar Suyasa.

Warga RGR Bersatu berharap dengan dilanjutkannya pengerjaan instalasi air PDAM, mereka bisa segera mendapatkan akses air bersih yang layak dengan harga yang terjangkau.

Komentar