Warga Bebetin Minta Prioritas Perbaikan
Kondisi jembatan darurat di Banjar Dinas Manuksesa, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng, mulai timbulkan kecemasan.
Jembatan Darurat Manuksesa Dikhawatirkan Ambruk
SINGARAJA, NusaBali
Warga cemas karena jembatan penghubung ke desa tetangga yakni Desa Pakisan, hanya menggunakan bahan kayu dan bentangan besi yang tipis.
Disamping itu, usai jembatan darurat itu dianggap sudah cukup lama karena dibangun pasca banjir badang Februari 2017.
Jembatan penghubung antar desa bertetangga itu sangatlah vital, selain mempersingkat jarak tempuh, jembatan tersebut merupakan akses penopang perekonomian warga di kedua desa setempat. Nah, begitu banjir bandang yang terjadi kawasan tersebut pada Pebruari 2017 lalu, jembatan penghubung itu ikut hayut diterjang. Penanganan darurat akibat banjir badang itu, dibangun jembatan darurat. Karena aktivitas warga pada dua desa bertetangga itu sempat lumpuh tidak bisa lewat.
Jembatan yang sebelumnya sepanjang 12 meter dan mampu dilalui kendaraan roda empat, kini dibuat darurat hanya untuk sepeda motor. Penjang jembatan darurat kini bertambah menjadi 18 meter, karena banjir bandang juga mengikis bantaran sungai dikedua sisi.
Klian Desa Pakraman Bebetin, Made Susila, Selasa (8/8), mengatakan, penanganan perbaikan jembatan ini harus cepat dilakukan, mengingat kondisi jembatan darurat mulai memprihatinkan. Warga, kata Susila, khawatir jika suatu saat jembatan itu ambruk, karena usai jembatan darurat dengan bahan kayu dan besi tipis sudah cukup lama. “Harapan saya dan warga, agar secepatnya diperbaiki, kalau menunggu anggaran 2018, ini berdampak pada ekonomi masyarakat, karena hanya bisa dilalui sepeda motor. Kami juga sangat khawatir, bukan tidak mungkin jembatan itu jebol karena besi yang dipakai tipis, dan banyak sambungan,” katanya.
Salah seorang pedagang dari Desa Pakisan Nyoman Disna juga mengharapkan jembatan darurat bisa segera diperbaiki. Karena jembatan itu merupakan jalur andalan menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Sawan dengan Kecamatan Kubutambahan. “Kami berharap secepatnya diperbaiki supaya ekonomi disini normal. Dulu dari pemerintah datang kesini katanya tahun 2018 baru diperbaiki. Kalau bisa jangan menunggu di tahun 2018,” ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng Ketut Suparta Wijaya mengakui kondisi jembatan penghubung Desa Bebetin-Pakisan-Bontihing dalam kondisi darurat. Dia juga mengaku sudah berulangkali melihat kondisi jembatan tersebut pasca diterjang banjir pada Februari lalu. Namun, untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya akan mencoba menganggarkan untuk pembuatan DED di APBD Perubahan 2017 ini. “Kami programkan dulu untuk pembangunan fisiknya dikerjakan pada APBD induk 2018, dan itupun jika anggarannya tersedia. Kami hanya bisa mengusulkan, persoalannya anggaran itu bukan pada kami kewenangannya,” katanya.*k19
1
Komentar