Belgia Kaget Persaingan Lebih Ketat
De Bruyne Tak Kuasa Hadapi Kemarahan Suporter
Meski Belgia difavoritkan, namun itu hanya berlaku di atas kertas dari segi komposisi pemain, bukan permainan di lapangan. Tim harus memainkan permainan dan tim-tim yang sama sekali tidak ingin kalah.
STUTTGART, NusaBali
Pelatih Belgia Domenico Tedesco menilai persaingan Grup E Euro 2024 lebih ketat dari perkiraan semua orang. Pada babak 16 besar, Belgia akan menghadapi juara Euro 2000, Prancis yang berstatus runner-up Grup D.
Tedesco mengatakan, meski Belgia berstatus favorit lolos ke 16 besar, namun itu hanya berlaku di atas kertas dari segi komposisi pemain, bukan permainan di lapangan. Menurut dia, timnya harus memainkan permainan dan tim-tim yang ada sama sekali tidak ingin kalah.
"Mereka boleh tertinggal, mereka boleh kehilangan bola. Mereka juga memiliki pemain berkualitas, kami tidak menghadapi tim kecil dalam grup ini," kata Tedesco, dalam laman Euro 2024, Kamis (27/6).
Belgia yang berstatus favorit harus puas meraih tiket 16 besar dari posisi runner-up Grup E setelah imbang 0-0 melawan Ukraina pada laga ketiga Grup E Euro 2024 di Stuttgart Arena, Stuttgart, Kamis dinihari WITA.
Rumania keluar sebagai pemuncak klasemen grup ini meski sama-sama mengumpulkan empat poin dengan Belgia, Slovakia dan Ukraina. Mereka memuncaki klasemen berkat unggul selisih gol.
Meski lolos ke 16 besar dalam status runner-up grup, Tedesco memujui Kevin De Bruyne dan kawan-kawan yang terus berjuang hingga menit akhir pertandingan. "Para pemain sudah mencoba segalanya. Kami bisa mencetak gol lebih awal, kami bisa saja mencetak gol lebih banyak. Saya bangga kepada tim saya karena mereka melakukannya dengan baik," ujar Tedesco.
Sementara itu, Kevin De Bruyne menolak mengomentari kemarahan para penggemar Belgia setelah timnya hanya mampu bermain seri 0-0 melawan Ukraina dalam laga terakhir Grup F. Dia hanya mengatakan, “kami membutuhkan mereka" dalam menatap pertandingan babak 16 besar melawan Prancis. De Bruyne tampaknya menginstruksikan rekan-rekan satu timnya agar tidak bertepuk tangan kepada para suporter Belgia setelah laga melawan Ukraina itu.
Playmaker Manchester City itu sudah berjalan ke arah suporter Belgia di belakang gawang timnya tapi kemudian berubah pikiran saat siulan dan cemoohan dari suporter Belgia kian nyaring. Walau hanya runner-up di belakang Rumania, Belgia main aman pada menit-menit akhir, karena takut dibobol Ukraina sehingga bisa tersingkir dari kompetisi.
Sementara itu, pelatih Ukraina Serhiy Rebrov menyatakan tak bisa menyalahkan para pemainnya yang tersingkir dari Euro 2024 setelah imbang 0-0 melawan Belgia dalam laga terakhir Grup E, Rabu malam. "Saya kira kekecewaan kami tidak lolos ke babak gugur karena dalam pertandingan pertama kami kalah dari Rumania," kata Rebrov.
Ukraina menjadi tim pertama dalam sejarah Piala Eropa yang tersingkir pada babak penyisihan grup meski mengumpulkan empat poin. Penampilan mereka dalam turnamen itu terjadi di tengah suasana konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, ketika mereka perang melawan Rusia sejak Februari 2022.
"Saya kira semua orang melihat kami sudah berusaha memenangkan pertandingan ini. Kami bermain melawan salah satu tim papan atas, jadi berat sekali," kata Rebrov. Menurut Rebrov, untuk dua laga terakhir tidak ada yang meragukan soal kerja dan karakter para pemain. Dia menyesalkan tidak tampil baik dalam laga pertama, saat kalah dari Rumania. ant
1
Komentar