Tersengat Listrik, Jatuh dari Lantai Dua
Korban mengalami luka bakar mencapai 18 persen. Kulit pinggang, dada, perut, punggung, dan leher terkelupas.
TABANAN, NusaBali
Seorang buruh, I Made Suardika, tersengat listrik saat sedang bekerja di proyek pembuatan gelanggang futsal di Banjar Penebel Kaja, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (9/8). Akibat kejadian itu, sebagian tubuh korban melepuh. Beruntung korban selamat dari maut meskipun terjatuh dari lantai dua dengan ketinggian 4,5 meter. Korban saat ini menjalani perawatan intensif di BRSUD Tabanan.
Informasi di lapangan, kecelakaan kerja tersengat listrik hingga jatuh dari lantai II setinggi 4,5 meter ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Pagi itu, Suardika, buruh asal Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan ini sedang bekerja di lantai dua membuat pegangan pengaman untuk memudahkan mlester tembok. Pegangan itu menggunakan besi sepanjang 6 meter. Korban yang suntuk bekerja tidak memperhatikan ada kabel listrik tegangan tinggi di atasnya. Tanpa disengaja, besi yang dipegangnya mengenai kabel hingga korban tersengat listrik dan langsung terjatuh dari lantai II setinggi 4,5 meter.
Kecelakaan kerja itu membuat korban tak sadarkan diri. Rekan sesama buruh kemudian membawa korban berobat ke Puskesmas Penebel I di Desa Penebel. Namun kondisi korban kritis sehingga dirujuk ke BRSUD Tabanan. Kapolsek Penebel, AKP I Nengah Sudiarta saat dikonfirmasi tidak mengangkat telepon. Sementara Danramil Penebel, Kapten Inf Yudha Wicaksana membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, saat itu korban tengah bekerja membuat pegangan pengaman untuk memudahkan mlester tembok. “Korban bawa besi dan ujung besi menyentuh kabel listrik di atasnya hingga korban tersengat dan terjatuh,” terang Kapten Yudha.
Sementara rekan korban, I Putu Aryadana, 50, mengatakan, saat kejadian ia bekerja di bawah sebagai pengayah tukang (pembantu tukang). Sehingga Aryadana tidak melihat secara pasti kejadian itu, namun mendengar suara ledakan dan melihat korban tergelatak di tanah dengan kondisi baju dipunggungnya terbakar. Dikatakan, saat itu korban tak sadarkan diri dan dari mulutnya keluar busa. “Kami langsung bawa dia ke Puskemas Penebel untuk diberikan pertolongan,” tutur Adnyana terbata-bata karena mengaku masih syok atas kejadian yang menimpa rekannya itu. Dia menambahkan, kulit dada, punggung, dan leher korban mengelupas.
Ditemui di ruangan UGD BRSUD Tabanan, Suardika mengaku tidak ingat kejadian yang menimpanya. Ia hanya mengeluhkan sakit di sekujur tubuhnya. Korban mengaku sudah bekerja di proyek itu selama dua bulan. “Saya tidak ingat apa pun. Badan dan leher saya sakit semua,” ujarnya. Sementara salah seorang perawat di UGD BRSUD Tabanan mengatakan, luka bakar yang dialami korban mencapai 18 persen. “Kulit pinggang, dada, perut, punggung, dan leher terkelupas,” terang perawat yang namanya minta tak dikorankan itu. *d
Informasi di lapangan, kecelakaan kerja tersengat listrik hingga jatuh dari lantai II setinggi 4,5 meter ini terjadi sekitar pukul 09.00 Wita. Pagi itu, Suardika, buruh asal Banjar Tanah Bang, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Tabanan ini sedang bekerja di lantai dua membuat pegangan pengaman untuk memudahkan mlester tembok. Pegangan itu menggunakan besi sepanjang 6 meter. Korban yang suntuk bekerja tidak memperhatikan ada kabel listrik tegangan tinggi di atasnya. Tanpa disengaja, besi yang dipegangnya mengenai kabel hingga korban tersengat listrik dan langsung terjatuh dari lantai II setinggi 4,5 meter.
Kecelakaan kerja itu membuat korban tak sadarkan diri. Rekan sesama buruh kemudian membawa korban berobat ke Puskesmas Penebel I di Desa Penebel. Namun kondisi korban kritis sehingga dirujuk ke BRSUD Tabanan. Kapolsek Penebel, AKP I Nengah Sudiarta saat dikonfirmasi tidak mengangkat telepon. Sementara Danramil Penebel, Kapten Inf Yudha Wicaksana membenarkan kejadian tersebut. Dikatakan, saat itu korban tengah bekerja membuat pegangan pengaman untuk memudahkan mlester tembok. “Korban bawa besi dan ujung besi menyentuh kabel listrik di atasnya hingga korban tersengat dan terjatuh,” terang Kapten Yudha.
Sementara rekan korban, I Putu Aryadana, 50, mengatakan, saat kejadian ia bekerja di bawah sebagai pengayah tukang (pembantu tukang). Sehingga Aryadana tidak melihat secara pasti kejadian itu, namun mendengar suara ledakan dan melihat korban tergelatak di tanah dengan kondisi baju dipunggungnya terbakar. Dikatakan, saat itu korban tak sadarkan diri dan dari mulutnya keluar busa. “Kami langsung bawa dia ke Puskemas Penebel untuk diberikan pertolongan,” tutur Adnyana terbata-bata karena mengaku masih syok atas kejadian yang menimpa rekannya itu. Dia menambahkan, kulit dada, punggung, dan leher korban mengelupas.
Ditemui di ruangan UGD BRSUD Tabanan, Suardika mengaku tidak ingat kejadian yang menimpanya. Ia hanya mengeluhkan sakit di sekujur tubuhnya. Korban mengaku sudah bekerja di proyek itu selama dua bulan. “Saya tidak ingat apa pun. Badan dan leher saya sakit semua,” ujarnya. Sementara salah seorang perawat di UGD BRSUD Tabanan mengatakan, luka bakar yang dialami korban mencapai 18 persen. “Kulit pinggang, dada, perut, punggung, dan leher terkelupas,” terang perawat yang namanya minta tak dikorankan itu. *d
Komentar