Survei BI: Konsumen Optimistis dengan Ekonomi Bali
Deputi Kepala Perwakilan BI
Gusti Agung Diah Utari
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
Bank Indonesia (BI)
Keyakinan konsumen di Bali ditopang capaian Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
DENPASAR, NusaBali
Keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali tetap kuat. Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Mei 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berdasarkan Survei Konsumen BI, di mana IKK di Provinsi Bali di bulan Mei 2024 yang tercatat sebesar 140,08.
“Sedikit (IKK) menurun dibandingkan bulan sebelumnya 144,50, namun tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100),” jelas Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari, Jumat (28/6) sembari menyebut perlambatan IKK tersebut sejalan dengan musim low season pasca musim libur Lebaran.
Adapun Survei Konsumen merupakan survei bulanan BI untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan. “Keyakinan konsumen di Bali pada Mei 2024 yang tetap optimis ditopang capaian Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” jelasnya.
Komponen pembentuk IKE yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini dibandingkan 6 bulan yang lalu tercatat naik menjadi sebesar 140,5, dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 140,0. Adapun Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dibandingkan 6 bulan yang lalu tetap terjaga pada area optimis sebesar 138,0.
Sementara itu, tetap terjaganya IEK ditopang seluruh komponen pembentuknya, terutama pada Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang sebesar 150,5; Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja sebesar 143,5; dan Ekspektasi Penghasilan sebesar 145,0 yang masing-masing masih berada dalam zona optimistis.
Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga ke depan. Kemudian perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang tetap kuat. “Hal ini tetap perlu diiringi dengan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, BI bersama pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target. 7 k17
1
Komentar