nusabali

Janger Duta Badung Pesankan Semangat Perjuangan di PKB XLVI

  • www.nusabali.com-janger-duta-badung-pesankan-semangat-perjuangan-di-pkb-xlvi

MANGUPURA, NusaBali.com - Janger Sabha Yowana Giri Usadi Desa Adat Petang menjadi Duta Kabupaten Badung dalam Parade Janger Tradisional Remaja Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali (Art Center), Kamis (27/6).

Membawakan cerita 'Jana Sureng Geni', penampilan Janger Duta Badung beri pesan semangat perjuangan yang terinspirasi dari kisah Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai.

Garapan 'Jana Sureng Geni' menceritakan pada tahun 1946 tepatnya setelah Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, namun masa perjuangan belum berakhir. Tentara NICA kembali berambisi ingin menyerang. Badung Utara menjadi salah satu lokasi tujuan penyerangan. 

I Gusti Ngurah Puger adalah salah satu tokoh pejuang yang berasal dari Puri Petang. Pada masa itu dia memiliki nama samaran ‘Ayu Werdhi’ atau lebih dikenal dengan nama ‘Pak Ayu’. Beliau adalah penyusun strategi pertahanan perjuangan Pasukan Ciung Wanara yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai.

Dikisahkan, pertemuan I Gusti Ngurah Rai dengan I Gusti Ngurah Puger di Pura Pucak Bon. Pertemuan yang sangat singkat, yang intinya I Gusti Ngurah Rai memberikan tugas penuh kepada I Gusti Ngurah Puger untuk tetap waspada dan menjaga keamanan wilayah Badung Utara sebab Tentara NICA akan menyerang bahkan sudah bisa dipastikan akan terjadi perang puputan.

Ternyata, dalam perjalanan kembali ke Puri Petang, Pak Ayu dihadang dan diserang oleh tentara NICA. Pertempuran pun tidak bisa dihindari. Pak Ayu dengan tangan kosong diserang oleh tentara NICA yang membawa senjata api. Namun keadaan tersebut tidak mematahkan dan menggoyahkan jiwa patriotisme Pak Ayu.

Dengan gagah beliau berdiri tegak seolah sebagai tameng dari pasukannya. Tentara NICA tanpa ragu menembak Pak Ayu dan pasukannya. Namun apa yang terjadi? Senjata tentara NICA tidak mampu mengeluarkan pelurunya. Justru dari dada Pak Ayu muncul percikan api sehingga tentara NICA kalang kabut lari ketakutan.

‘Jana Sureng Geni’ menggambarkan kehebatan seorang yang mampu memusatkan pikirannya atau ‘Suleng ring pikayun’ sehingga kobaran semangat pertahanan beliau tergambarkan oleh api yang muncul di dada Pak Ayu.

Penampilan Janger duta Kabupaten Badung melibatkan sekitar 50 orang seniman remaja. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gde Eka Sudarwitha juga turut hadir memberikan semangat saat penampilan Badung tersebut berlangsung. Sudarwitha memberikan apresiasi pada penampilan seniman remaja Petang tersebut yang mampu mengangkat tematik daripada janger tradisi itu sendiri. 


Pementasan juga diakui mampu mengangkat kisah kepahlawanan dari rangkaian cerita kepahlawanan, pahlawanan nasional I Gusti Ngurah Rai dan teman seperjuangannya Pak Ayu. “Ini cerita asli dari desa Petang. Maka dari itu kami sangat bangga karena Yowana Desa Adat Petang, Yowana Giri Usadi sudah mampu menyuguhkan pagelaran Janger Tradisi yang merupakan salah satu kesenian tradisional yang sesungguhnya memang ada dan dimiliki oleh Desa Petang pada zaman dulu sekitar tahun 40 dan 50-an,” ujarnya.

Sekarang  kesenian janger tradisi diangkat kembali di PKB, direkonstruksi kembali sehingga mampu ditampilkan dengan baik. “Harapan kami di masa yang akan datang agar kesenian janger ini tubuh di desa dan mereka dapat tetap terpelihara dan juga dapat disuguhkan atau ditarikan kembali pada event-event baik itu di tingkat desa, tingkat kecamatan ataupun juga di pergelaran lainnya di tingkat Kabupaten Badung,” harapnya.

Lebih lanjut dikatakan, dengan menampilkan kisah-kisah heroik lainnya ataupun juga dengan kisah-kisah remaja yang bersuka ria ditampilkan melalui janger ini diharapkan dapat menjadi wadah pemersatu generasi muda. “Harapan kita ke depan agar dalam pelaksanaan PKB yang akan datang juga tetap dapat ditampilkan dan diberi ruang yang lebih luas lagi bagi para seniman kita khususnya seniman-seniman seni tradisional yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Badung dan juga di seluruh wilayah provinsi,” tandas Sudarwitha.

Usai pementasan, beberapa seniman dari Sekaa Janger Sabha Yowana Giri Usadi bersyukur dengan sukses dan lancarnya pementasan dari duta Kabupaten Badung. I Gusti Ayu Agung Arya Prabawati Subamia misalnya, merasa terhormat ditunjuk sebagai Duta Kabupaten Badung dan membawakan kisah perjuangan I Gusti Ngurah Puger, seorang perencana dari strategi perperangan yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai. 

Kemudian I Gusti Ayu Agung Arya Utamiyani menimpali, dalam pementasan Janger Saba Yowana Giri Usadi  melibatkan 20 orang personil Janger dan kecak, 3 orang untuk lakon dan 25 orang untuk penabuh. Seniman lainnya, I Gusti Ngurah Oka Wiratmaja mengaku sangat terkesan karena berkesempatan pentas di PKB. 

Dia berharap ke depannya kesenian janger ini semakin diminati dan bisa kembali populer masuk ke seluruh desa bahkan seluruh banjar yang ada di Bali. Sebagai generasi muda khususnya di Bali, dia menilai kesenian janger akan mampu memberi sebuah harapan kedepannya tentang bagaimana kehidupan sosial untuk meningkatkan rasa saling memiliki antara satu sama yang lain.

“Melalui pertunjukan Janger ini sangat memberi inspirasi menurut saya khususnya kepada para generasi muda di dalam meningkatkan interaksi sosial mereka, saling mengenal satu sama yang lain. Bagaimana di kehidupan yang sekarang, yang mana kehidupan sosial masyarakat yang sudah semakin minim interaksi sosial, tapi dengan adanya pementasan janger ini akan menginspirasi bagaimana dalam proses latihan memberikan sebuah ruang untuk saling berinteraksi antar pemuda,” ucapnya. @ind

Komentar