Tingkatkan Produksi Susu Nasional, Kementan Dorong Pengembangan Kambing Perah
SLEMAN, NusaBali - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk meningkatkan produksi susu nasional, salah satunya mengembangkan usaha peternakan kambing perah di masyarakat.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, di Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ), menyatakan bahwa kambing perah merupakan ternak perah alternatif yang cocok dikembangkan dan diterima secara luas di masyarakat.
Kambing perah sebagai penghasil susu yang memiliki keunggulan kandungan gizi lengkap yang mampu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat. “Usaha ternak kambing perah disukai peternak, karena relatif mudah dan cepat menghasilkan," kata Mentan Amran saat mengunjungi Bumi Nararya Farm (BNF) di Sleman, DIJ.
Bhumi Nararya Farm (BNF) merupakan salah satu peternakan kambing perah terbesar di Indonesia yang berlokasi di kaki Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Kemirikebo, Kalurahan Girikerto, Sleman, DIJ.
BNF saat ini memiliki populasi sebanyak 706 ekor, terdiri dari 628 ekor kambing betina dan 78 ekor jantan. “Duplikasi ini di wilayah lainnya. Ini upaya kita menekan impor susu agar kita bisa swasembada. Kami apresiasi kinerja Didik (pemilik BNF) dan anggota yang telah mengembangkan peternakan kambing perah," katanya pula seperti dilansir Antara.
Menurut data BPS, populasi kambing di Indonesia saat ini sebanyak 18,5 juta ekor dengan komposisi kambing pedaging sebanyak 15,2 juta ekor dan kambing perah sebanyak 3,3 juta ekor.
Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi dengan populasi kambing terbesar. Keduanya menyumbang sekitar 20 persen dari total populasi kambing di Indonesia.
Saat ini, pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa permintaan susu kambing cukup tinggi, khususnya dari masyarakat yang tinggal di perkotaan. Hal ini karena susu kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan baik untuk pencegahan dan pengobatan diabetes.
Kambing dan domba juga memiliki peran penting dalam kuliner Indonesia, seperti sate kambing dan soto kambing, yang merupakan bagian dari budi daya dan tradisi kuliner.
“Kami sangat menghargai dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk peternakan.
Kerja keras ini tidak hanya membangun keberlanjutan ekonomi, tetapi juga turut berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional," kata Mentan Amran pula.7
Komentar