Tim Para Panahan Raih Dua Emas di Ceko

Pelatih tim para panahan Indonesia, Idya Putra Harjianto mengaku ikut bangga pencapaian pemanah Indonesia tersebut. Dia juga mengakui hasil ini di luar ekspektasinya. Sebab Selama ini, nomor double’s recurve men Indonesia hanya mampu sampai delapan besar.

“Sebelumnya sangat sulit untuk bisa bersaing dengan Iran dan China. Nyatanya, Iran bisa kami kalahkan di semifinal, dan China kami kalahkan di final," ujar Idya Putra Harjianto, Minggu (30/6).

Bagi Idya Putra, perolehan dua emas menjadi modal mental untuk menatap Paralimpiade 2024 Paris. Emas pertama diraih pasangan Kholidin dan Setiawan dari kelas recurve men open doubles, dengan mengungguli Jun Gan/Lixue Zhou dari China dan Sahil/Harvinder Singh dari India, yang finish di posisi kedua dan ketiga.

Setiawan mengaku bangga dengan catatan luar biasa ini. "Alhamdulillah, sejarah baru terukir. Divisi double’s recurve men bisa sampai ke final dan dimudahkan mendapat medali emas di Nove Mesto-World Ranking Archery Europian Cup," ungkap Setiawan. 

Setiawan mengakui, bahwa persaingan di kejuaraan ini benar-benar sangat ketat. Mengingat banyak pemanah besar dunia yang bersaing di kejuaraan itu. Mulai dari Cina, India, Iran, Italia, Ukraina, Amerika, Georgia, Polandia, Slovenia, Slovakia, dan tentu saja dari wakil tuan rumah Ceko.

"Alhamdulillah bersyukur kepada Allah, dapat meraih kemenangan di event world para archery ranking di nomer double recuve men open dan individu recurve men," kata Setiawan.

Untuk itu, Setiawan sangat senang meraih medali emas tersebut. Sebab secara statistik Cina lebih diunggulkan di peringkat satu double recurve. Dia juga selalu memanjatkan puji syukur pada Allah dan berterimakasih kepada ibunda .

Satu emas lagi dari Kholidin di kelas recurve men open, setelah unggul atas Guillaume Toucoullet (Prancis) dan Harvinder Singh (India) yang meraih medali perak dan perunggu ini. Kholidin pun merasa sangat bangga dan terharu pencapaiannya dan tim. k22