Penganiaya Brimob Terdeteksi 3 Orang, Naik 2 Motor
Tim gabungan yang dibentuk Kapolda Bali Irjen Petrus Renhard Golose berhasil mengidentifikasi tiga terduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata milik anggota Brimob, Brigadir Ida Bagus Suda Suwarna, saat berjaga portal Hotel Ayana, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung,
Kapolda: Kasus Pertama Rampas Senjata Tanpa Bunuh Korbannya
DENPASAR, NusaBali
Selasa (8/8) siang. Ketiga terduga pelaku diketahui menggunakan dua sepeda motor dan sempat berhenti di depan Circle K.
Terendusnya tiga terduga pelaku penganiayaan Brigadir IB Suda Suwarna ini diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan rekaman 5 CCTV (kamera pengawas) di sepanjang Jalan Karang Mas menuju pintu masuk Hotel Anaya. Masing-maisng, CCTV di Supermarket Pepito, di Hotel Alila, di Circle K, di Restoran Breeze, dan di portal Hotel Ayana.
"Sepanjang Jalan Karang Mas menuju hotel Anaya diperiksa semua rekaman CCTV-nya. Dari 5 CCTV itu, ada tiga rekaman yang berhasil merekam terduga pelaku penganiayaan dan perampasan senjata anggota Brimob,” ungkap sumber NusaBali di kepolisian, Rabu (9/8).
Sumber tadi menyebutkan, tiga terduga pelaku naik dua motor berbeda. Salah satunya naik motor Honda Scoopy warna hitam strip silver, sementara dua orang lagi naik motor Honda Vario berboncengan. Tiga terduga pelaku yang ciri-cirinya sudah dikantongi polisi ini diketahui sempat berhenti di Cirkel K yang berjarak sekitar 30 meter arah timur dari pos jaga Hotel Ayana. Ketiganya terlihat menggunakan helm.
Menurut sumber tersebut, salah satu pelaku memakai kaos warna hitam, sementara satunya lagi terlihat menggunakan jaket Jeans biru. Hanya saja, dia enggan membeber lebih jauh, apakah dalam rekaman CCTV, pelaku terlihat sebelum merampas senjata anggota Brimob atau sesudah kejadian.
"Yang jelas, dugaan awal tiga orang itulah pelakunya. Tadi (kemarin, Red) sudah diperiksa berulang-ulang rekaman kamera pengawas milik Circle K itu. Ya, ini masih dalam penyelidikan, kita tidak mungkin mengungkap semuanya," tandas sumber yang enggan namanya dikorankan ini.
Sementara, jajaran kepolisian sudah melakukan pra rekonstruksi di TKP penganiayaan dan perampasan senjata anggota Brimob, Brigadir IB Suda Suwarna, di garase dekat pos penjagaan Hotel Ayana, Rabu kemarin. Pra rekonstruksi yang berlangsung selama 5 jam, sejak pagi pukul 09.00 Wita hingga siang pukul 14.00 Wita kemarin diawasi langsung Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose. Kemarin, Kapolda Petrus Golose terjun ke lokasi TKP bersama Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo, Dansat Brimob Polda Bali Kombes Laksana, Dir Reskrimum Polda Bali Kombes Sang Made Mahendra Jaya, dan Wadir Reskrimsus Polda Bali AKBP Ruddy Setiawan.
Pra rekonstruksi ini berlangsung tertutup, di mana siapa pun tidak diizinkan masuk ke lokasi. Menurut Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaya, pra rekonstruksi ini dilakukan untuk mendalami keterangan korban Brigadir IB Suda dan para saksi berjumlah 8 orang. Selain itu, petugas Puslabfor Mabes Polri Cabang Denpasar juga sudah terjun ke lapangan mengambil sample muntah darah korban Brigadir IB Suda, yang masih tercecer. "Pemeriksaan ini kan untuk mencocokan se-mua keterangan, termasuk saksi dan korban. Jadi, hasil pra rekonstruksi ini akan kita analisa lagi," jelas Kombes Hengky.
Kombes Hengky menegaskan, dengan adanya insiden penganiayaan dan perampasan senjata milik anggota Brimob, petugas kepolisian kini meningkatkan kewaspadaan, dengan melakukan rezia di tempat-tempat strategis. Akses keluar masuk Bali juga diperketat. Penjagaan di markas kepolisian juga diperketat.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus penganiayaan dan perampasan senjata jenis SS-1 (sebelumnya ditulis AK 101) milik anggota Brimob. Menurut Petrus Golose, pihaknya juga menganalisa motif aksi para pelaku.
Petrus Golose memaparkan, para pelaku hanya mengincar senjata milik Brigadir IB Suda Suwarna, tanpa menghabisi nyawa korban. "Biasanya, kalau pelaku atau kelompok kejahatan yang lainnya, pasti membunuh polisi. Tapi, dalam kasus ini hanya senjata anggota Brimob saja yang diambil," beber Petrus Golose yang ditemui NusaBali di acara Sanur Festival, Rabu malam.
Nah, dalam mengungkap motif kasus yang baru pertama terjadi ini, kata Petrus Golose, pihaknya melakukan dua metode penyidikan. Pertama, secara induksi yakni crime site posisioning, dengan menempatkan posisi dalam tindak kriminal tersebut. Ketua, metode deduksi proses, di mana memanfaatkan informasi yang ada, termasuk informasi intelijen.
Insiden penganiayan dan perampasan senjata Brigadir IB Suda Suwarna sendiri, sebagaimana diberitakan, terjadi Selasa siang sekitar pukul 11.00 Wita. Kala itu, korban bersama seorang petugas security, Mardika Yana, 30, baru selesai makan di kantin hotel dan bergerak menuju portal depan untuk shift jaga menggantikan rekannya.
Korban Brigadir IB Suda dan petugas security tersebut naik motor ma-sing-masing menuju pos jaga yang berjarak sekitar 500 meter ke arah timur. Dalam perjalanan, Brigadir IB Suda sempat berhenti di toilet dekat portal untuk buang air kecil. Sedangkan Mardika Yana lanjut menuju areal parkir.
Usai masuk toilet, Brigadir IB Suda langsung menuju garase dekat pos jaga untuk parkir kendaraanya. Diduga kuat, saat itulah muncul orang tak dikenal memukuli korban seraya merampas senjata personel Brimob ini. Saat saksi Mardika Yana tiba di pos jaga sekitar pukul 11.15 Wita, korban Brigadir IB Suda ditemukan sudah terduduk lemas tak sadarkan diri, dalam kondisi terluka di pelipis kiri dan muntah darah. Korban sudah tidak bersenjata lagi. *dar
1
Komentar