Dua Bulan, Bali Beruntun Deflasi
DENPASAR, NusaBali – Bali dalam dua bulan, Mei dan Juni beruntun mengalami deflasi. Pertama pada bulan Mei 2024, angka deflasi (-0,01) persen. Sementara pada Juni 2024, deflasi Bali sebesar (-0,55 persen).
Untuk inflasi year to date atau inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,12 persen. Sedangkan secara year to year (yoy) pada Juni 2024, inflasi tercatat 2,71 persen.
Hal tersebut terungkap dari pemaparan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Endang Retno Sri Subiyandani, Senin(1/7).
“Ini kali kedua Bali mengalami deflasi, dimana pada bulan Mei Bali alami deflasi sebesar (-0,1 persen),” ujarnya.
Dari empat daerah/kota perhitungan inflasi di Bali, Tabanan, Badung, Singaraja dan Denpasar, keempatnya mengalami deflasi secara month to month. Di Tabanan deflasi month to month (-,09), di Badung (0,63) , Singaraja (-0.53) dan Kota Denpasar deflasi tercatat (-0,32).
“Deflasi bulanan Bali yang sebesar (-0,55 persen), terutama disumbangkan kelompok makanan dan minuman dan sembako, memberikan andil tertinggi terhadap deflasi Provinsi Bali, “ jelasnya.
Komoditas yang memberikan andil deflasi tertinggi, adalah bawang merah diikuti tomat 0,19 persen, sawi hijau, kol putih atau kubis, buncis, canang sari, kangkung, kacang panjang, sawi putih, pecay/pitsai, bawang putih, terong, jagung manis, bayam, pisang dan ampela.
Sedangkan komoditas yang menahan laju deflasi dengan memberi sumbangan positf, antara lain cabai rawit, beras, minyak goreng, bahan bakar rumah tangga, parfum, air kemasan,daging ayam ras wortel, mobil dan semangka. K17
Komentar