Politeknik Negeri Bali Adakan Job Fair dan Business Matching
DENPASAR, NusaBali - Politeknik Negeri Bali (PNB) menggelar Job Fair dan Business Matching ‘Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Bali’ di SMK Negeri 3 Denpasar Jalan Tirtanadi, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Rabu (3/7) pagi.
Dalam program ini PNB bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Ganesha, Politeknik Nasional, dan Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional. Program ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Tahun Anggaran 2023.
Narasumber dalam acara tersebut, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Provinsi Bali Ida Bagus Gde Wesnawa Punia, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan, General Affairs & Associates Relation Manager-Complex St Regis Dewa Putrayadnya, Ketua Tim Kerja Program, Data, dan Evaluasi Direktorat SMK Meidhi Alkibzi, PMO Program Ekosistem Kemitraan Ketua Tim Kerja Kemitraan Direktorat Mitras Dunia Usaha dan Industri (DUDI) Yoggi Herdani, dan Direktur Politeknik Negeri Bali I Nyoman Abdi.
Ratusan siswa dari SMA/SMK se-Kota Denpasar hingga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menghadiri acara ini. Selain pelatihan peningkatan kapabilitas kemitraan dan penyelarasan dengan industri untuk kepala sekolah/waka humas SMA/SMK se-Bali, acara ini juga menampilkan puluhan stand expo dari berbagai industri terutama hospitality dan hasil dari pengembangan penemuan PNB sendiri.
Direktur Politeknik Negeri Bali I Nyoman Abdi, menyatakan kegiatan ini adalah tindak lanjut dari program yang diberikan LPDP melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Program ini bertujuan memperkuat ekosistem kemitraan berbasis potensi daerah, terutama di sektor pariwisata berbasis energi bersih seperti yang tercakup dalam program Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujar Nyoman Abdi ditemui disela-sela acara, Rabu (3/7).
“Kami sudah membuka program studi baru, Energi Baru Terbarukan (EBT), bekerja sama dengan pemerintah Swiss. Kolaborasi ini akan memastikan lulusan kami memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata berbasis energi bersih,” tandasnya.
Meidhi Alkibzi mengapresiasi program penguatan ekosistem kemitraan ini. Dia menegaskan bahwa program ini adalah langkah penting dalam memastikan pendidikan vokasi selaras dengan kebutuhan industri dan pemerintahan daerah. “Acara ini diharapkan melahirkan rekomendasi kebijakan yang akan mendukung pengembangan pendidikan vokasi di Bali, dengan menekankan fleksibilitas dalam kurikulum dan kerja sama antara sekolah dan industri,” ujarnya.
Selain itu, Meidhi Alkibzi juga menyoroti pentingnya sinkronisasi kurikulum dengan kebutuhan industri melalui pendekatan kurikulum merdeka belajar. "Sekolah memiliki fleksibilitas untuk merancang kerja sama yang mendukung kebutuhan industri, termasuk di Bali di mana kolaborasi antara industri dan SMK telah terjalin erat dalam merancang kurikulum bersama. Ini penting mengingat tuntutan zaman yang menuntut kecepatan adaptasi terhadap perubahan, terutama dengan pengaruh industri 4.0 dan kecerdasan buatan (AI)."
Di SMK sendiri banyak program telah diperkenalkan untuk mempersiapkan siswa dengan keahlian yang relevan, termasuk program SMK berbasis industri 4.0 dan pusat unggulan yang mendorong pembelajaran digital dan kekinian. "Tujuan akhirnya adalah agar anak-anak tidak hanya berkompeten dalam bidangnya tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan," ucap Meidhi Alkibzi. @ cr79
Komentar