Diskominfo Rutin Minta Audit BSSN
Antisipasi Server Dibobol Hacker
Sejauh ini total ada 88 aplikasi yang dimiliki Pemkab Buleleng. Sebanyak 41 aplikasi dari pusat dan 47 aplikasi Pemkab Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng rutin meminta audit dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), untuk mengamankan server Pemerintah Kabupaten Buleleng. Pengamanan berlapis pun sudah disiapkan sejak lama, untuk mengantisipasi server jebol gara-gara dibobol hacker.
Kepala Diskominfo Buleleng Ketut Suwarmawan, Rabu (3/7) kemarin, mengatakan sejauh ini seluruh server yang dikelola masih aman. Meski sebelumnya sempat ada gangguan yang masuk, saat judi online marak. Namun gangguan tersebut segera dapat diatasi.
Kepala Diskominfosanti Buleleng Ketut Suwarmawan –NUSA BALI
Suwarmawan menyebut antisipasi dilakukan secara berlapis dengan pengecekan berkala aplikasi yang ada. Aplikasi yang sudah tidak terpelihara dengan baik akan di take down. “Kalau pengamanan jaringan kami lakukan pengamanan dari firewall, sehingga harapan kami jika ada sesuatu yang asing masuk ke jaringan bisa di detect,” ucap Suwarmawan.
Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengoperasikan aplikasi maupun website juga melakukan pengamanan. Operator wajib secara berkala mengganti password dan melakukan autentikasi dua faktor. Jaring pengaman server lainnya dengan memohon audit BSSN setiap tahunnya.
“Yang diaudit itu IT security assessment. Dia (BSSN) yang lakukan penilaian terhadap aplikasi yang sudah kami bangun. Jadi ada audit keamanan, kemampuan server. BSSN juga melakukan penetrasi ke aplikasi, dilihat kemampuannya gimana,” imbuh dia.
Hasil audit itu akan menunjukkan kondisi server. Kalau ditemukan celah kerentanan, BSSN akan memberikan rekomendasi dan solusi yang harus ditempuh. Sehingga aplikasi bisa berjalan dengan baik. Selain itu Kominfosanti juga meminta pemilik aplikasi untuk membackup data secara rutin.
Sejauh ini total ada 88 aplikasi yang dimiliki Pemkab Buleleng. Sebanyak 41 aplikasi dari pusat dan 47 aplikasi Pemkab Buleleng. Puluhan aplikasi tersebut tidak seluruhnya dibuat menggunakan APBD Buleleng, beberapa bersumber dari dana hibah dan ada juga dari pihak ketiga. Masing-masing aplikasi sudah memiliki Tim IT tersendiri.7 k23
1
Komentar