KKP Susun Neraca Sumber Daya Kelautan
Victor Gustaaf Manoppo
Ocean Accounting
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
Gili Meno
Gili Terawangan
Gili Air
DENPASAR, NusaBali - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyusun neraca sumber daya kelautan (Ocean Accounting) untuk memetakan potensi ekonomi dan tata kelola kelautan. Neraca ini sebagai alat untuk mengetahui sumber daya kelautan Indonesia dan faktor-faktor yang menjadi baik atau buruk.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manoppo disela kegiatan The 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Development yang digelar di The Merupakan Sanur Ballroom, Rabu (3/7) siang mengatakan sumber daya laut Indonesia sampai saat ini belum terdata. Seperti apa kondisinya dan berapa valuasi ekonominya.
Dengan dibangunnya Ocean Accounting ini akan menjadi tools atau alat untuk mengetahui seberapa besar sumber daya kelautan yang kita miliki. Dikatakannya Ocean Accounting sangat penting, sebab kekayaan laut itu bila tak dijaga maka pada waktunya akan habis. Oleh karena itu perlu adanya perhitungan yang baik.
Melalui Ocean Accounting ini nantinya proses perizinan pemerintah yang berkaitan dengan kekayaan laut akan dikaji apakah akan memberikan nilai tambah yang baik atau justru sebaliknya.
Untuk menghitung neraca kelautan itu pemerintah menggandeng lembaga kemitraan Global Ocean Accounts Partnership (GOAP) yang mengukur dan mengelolal kemajuan terkait pembangunan kelautan berkelanjutan. Penyusinan sumber daya kelautan saat ini difokuskan di Perairan Gili Meno, Gili Terawangan, dan Gili Air Nusa Tenggara Barat.
"Saat ini kita duduk bersama mendengar pengalaman dari negara lain. orum dialog ini akan menyediakan platform untuk pertukaran praktik terbaik guna memfasilitasi transisi menuju ekonomi laut yang berkelanjutan," tuturnya.pol
Komentar