Bahas Pilkada, Koster Bertemu De Gadjah
Urusan Kerja Sama Diserahkan ke DPP Masing-masing
Terkait deal-deal politik menghadapi kontestasi Pilgub Bali 2024, De Gadjah mengatakan masih cair, penentuan kandidat sangat bergantung dengan DPP
DENPASAR, NusaBali
Kejutan terjadi menjelang pendaftaran bakal Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Bali 27-29 Agustus nanti. Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Bali Wayan Koster melakukan pertemuan politik dengan Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Keduanya bertemu dan ngobrol santai di sebuah Rumah Makan di Kawasan Renon Denpasar pada, Kamis (4/7). Berbagai spekulasi pun bermunculan pasca pertemuan dua tokoh penting parpol di Bali ini. Mulai dari isu akan berpasangan di Pilgub Bali hingga kemungkinan munculnya pasangan calon (Paslon) tunggal alias satu paslon melawan kotak kosong.
Koster dan De Gadjah ngobrol santai secara kekeluargaan untuk menyamakan persepsi kebersamaan membangun Bali. Selain itu untuk menjaga momentum pemulihan dan bangkitnya pariwisata pasca Pandemi Covid-19 serta perekonomian Bali. Selain itu tentu saja membicarakan Pilkada serentak 2024 yang baru pertama kali dilaksanakan agar berjalan dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses.
“Soal kerja sama politik dalam Pilkada kami sepakat diserahkan kepada proses dan mekanisme internal masing-masing partai di tingkat pusat, dengan prinsip saling menghormati,” ujar Koster yang Gubernur Bali periode 2018-2023 ini dalam keterangan tertulisnya.
Sampai saat ini keduanya masih menunggu kebijakan dan keputusan DPP Partai masing-masing. “Semoga yang dikeluarkan adalah keputusan terbaik untuk Bali,” imbuh politisi senior asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Keduanya sepakat agar jajaran Partai di semua tingkatan bersabar menunggu keputusan induk partai, sambil terus melakukan komunikasi politik, menjaga kebersamaan, persatuan dan kesatuan agar Bali tetap harmonis dan indah. “Rahayu semeton Bali,” imbuh Koster.
Sementara dihubungi terpisah, Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah tak berkomentar banyak atas pertemuannya dengan Koster, Kamis kemarin. “Kami hanya silaturahmi dan diskusi biasa,” tepis De Gadjah. Pertemuan dengan partai pemenang Pemilu ini disebutnya mengimplementasikan kepemimpinan dari Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang juga menjadi Calon Presiden Terpilih 2024-2029.
“Karena Pak Prabowo mengajarkan kami politik bersatu,” tegas De Gadjah. Terkait deal-deal politik menghadapi kontestasi Pilgub Bali 2024, sosok berbadan kekar ini memilih menepisnya. “Belum. Masih cair,” ujarnya. Diakuinya jika penentuan kandidat sangat bergantung dengan DPP Partai Gerindra. Saat ini De Gadjah menyebut penentuan itu masih alot di pusat. “Kami serahkan ke pusat. Tunggu saja kejutannya," tambahnya.
Berdasarkan hasil Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 lalu, PDIP dan Gerindra menjadi dua parpol peraih kursi terbanyak pertama dan kedua di DPRD Bali. PDIP duduki 32 kursi dari 55 kursi DPRD Bali (58,18%), sedangkan Gerindra kuasai 10 dari 55 kursi DPRD Bali (18,18%).
Seperti diketahui Partai Gerindra sebelumnya telah menggalang Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Bali dan sepakati akan mendukung pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Made Muliawan Arya (Mantra-Mulia) untuk tarung dalam Pilgub Bali 2024. Keputusan koalisi partai politik pendukung Prabowo-Gibran plus NasDem ini dituangkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh para petinggi parpol koalisi pada, Jumat (24/5/2024) lalu di Denpasar.
“Kami sudah mencapai kesepakatan dengan parpol koalisi lainnya,” tegas Made Muliawan Arya alias De Gadjah, Ketua DPD Partai Gerindra yang didorong menjadi bakal Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali 2024-2029. Dalam pertemuan yang mengangkat tema ‘Rapat Konsolidasi Koalisi Pilkada Provinsi Bali’, De Gadjah menyebut jika pasangan yang diajukan dalam Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Bali juga didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, selaku Presiden Terpilih 2024-2029. “Iya sudah mendapat restu dari Pak Prabowo dan Pak Jokowi,” ungkap De Gadjah.
De Gadjah menyatakan bahwa di tingkat pusat, partai-partai yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran telah mengadakan pertemuan dan mendapatkan lampu hijau dari kedua tokoh tersebut.
"Kepemimpinan di pusat dan di daerah perlu ekuivalen untuk menyukseskan program Pemerintah Prabowo-Gibran, sehingga bisa mensejahterakan masyarakat Bali," ujar De Gadjah. Namun demikian, De Gadjah juga menegaskan bahwa jika di kemudian hari pusat membuat keputusan berbeda terkait bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Bali periode 2024-2029, koalisi di Bali siap legowo menerima apapun keputusan dari pusat.Namun hingga kini wacana paket Rai Mantra-De Gadjah ini belum mendapatkan kepastian dari pusat, baik DPP Partai Gerindra maupun DPP parpol KIM plus lainnya, seperti Golkar, Demokrat maupun NasDem. Bahkan sempat muncul wacana nama lain selain Rai Mantra di posisi bakal Cagub, seperti Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (Waka BIN), Letjen TNI I Nyoman Cantiasa. Sempat muncul flyer di media sosial Letjen Cantiasa sebagai kandidat Cagub Bali. Dia digadang-gadang akan berpasangan dengan Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya (De Gadjah) di posisi calon wakil gubernur (Cawagub). Namun kepada NusaBali, Letjen Cantiasa mengaku tak ada rencana maju di Pilgub Bali 2024.
Di sisi lain PDIP juga telah memproses kandidat Cagub-Cawagub yang akan diusung di Pilgub Bali 2024. Berdasarkan aspirasi dan usulan dari seluruh DPC PDIP se-Bali, muncul dua paket calon di PDIP, yakni Paket Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dan Paket Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace (Koster-Ace). Usulan dua paket pasangan calon ini pun telah disetorkan ke DPP PDIP dan saat ini dalam tahap pencermatan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. 7 nat, mao
Komentar