nusabali

Desa Madenan Rawan Krisis Air Bersih

  • www.nusabali.com-desa-madenan-rawan-krisis-air-bersih

Memasuki musim kemarau, BPBD Buleleng pun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bijak menggunakan air. 

SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah desa rawan kekeringan dan krisis air bersih saat kemarau di Buleleng, mulai was-was. Terlebih tahun ini, musim kemarau diprediksi lebih panjang. Desa Madenan di Kecamatan Tejakula, Buleleng menjadi salah satu desa yang rawan krisis air.
 
Perbekel Desa Madenan, Gede Mustika ditemui belum lama ini mengatakan, krisis air bersih akan dirasakan masyarakatnya, saat musim kemarau berlangsung lebih panjang. Debit air dari sumber air yang dimanfaatkan akan menurun, sedangkan kebutuhan air bersih cukup tinggi. Tidak hanya untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, tetapi juga untuk kebutuhan minum hewan ternak dan pengairan di kebun.
 
Mustika mengatakan sejauh ini 1.630 KK warga Madenan yang tersebar di 5 Banjar Dinas, memanfaatkan saluran air yang dikelola oleh masing-masing desa adat. Sumber air yang dinikmati warga Madenan bersumber dari daerah Selulung, Bangli.
 
“Kalau seperti tahun kemarin hujannya lebih panjang aman-aman saja. Tetapi kalau musim kemarau panjang ini yang membuat khawatir, karena produktivitas warga sangat tinggi. Selain untuk kebutuhan hidup, air untuk ternak yang lumayan juga,” kata Mustika.
 
Dampak krisis air bersih yang menimpa warga Madenan disebut Mustika tidak menentu. Hal itu sesuai dengan tingkat kemarau yang terjadi. Namun spot-spot rawan krisis air ada rata-rata ada di setiap banjar dinas.
 
Warga desa yang sudah terbiasa menghadapi musim kemarau, rata-rata memiliki cubang ataupun bak penampungan air. Bak penampungan air ini akan penuh saat musim penghujan dan dipakai persediaan memenuhi kebutuhan di musim kemarau.
 
“Harapan kami ada perhatian lagi untuk menambah sumber mata air atau distribusi dari sumber pipanisasi. Program Pamsimas sudah pernah kami dapatkan 3 kali, kedepannya ada lagi karena pengelola air di desa masih merasa kekurangan,” papar Mustika.
 
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengungkapkan, Desa Madenan sebenarnya tidak masuk dalam zona rawan air bersih. Menurut analisa kajian risiko bencana kekeringan di Buleleng ada 28 desa yang masuk zona rawan. Di Kecamatan Tejakula yang terpetakan adalah Desa Sembiran dan Desa Julah.
 
“Tapi tidak menutup kemungkinan di luar desa yang sudah terpetakan terdampak juga. Kalau memang memerlukan suplai air bersih, desa tinggal bersurat ke kami,” terang Ariadi.
 
Memasuki musim kemarau, BPBD Buleleng pun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bijak menggunakan air. Menyiapkan bak-bak penampungan air untuk cadangan air di musim kemarau.7 k23

Komentar