nusabali

Stok Cabai Merah Besar Kritis hingga September 2024

  • www.nusabali.com-stok-cabai-merah-besar-kritis-hingga-september-2024

JAKARTA, NusaBali - Kementerian Pertanian (Kementan) buka-bukaan terkait pasokan cabai merah dan cabai rawit yang mengalami penurunan. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Bambang Sugiarto mengatakan stok cabai merah dalam kondisi kritis.

"Cabai merah besar kita bulan ini dalam posisi kritis karena stok kita minus atau kecil sampai September, tapi konsumen cabai merah tidak terlalu banyak. Khusus di daerah Kepulauan Riau konsumen cabai merah tinggi, tetapi secara umum relatif aman," kata dia dalam rapat koordinasi pengendali inflasi daerah 2024 yang disiarkan YouTube Kemendagri RI, seperti dilansir detikcom, Senin (8/7).

Stok cabai rawit saat ini disebutnya masih aman. Namun, tanda-tanda menurunnya produksi sudah terlihat karena di beberapa daerah sentra produksi mengalami kekeringan dan gagal panen.

"Tetapi di beberapa daerah khususnya di sentra produksi Lamongan, Tuban, dan Kediri beberapa cabai rawit sendiri mengalami kekeringan dan gagal panen, dan beberapa petani sudah mulai melakukan pembongkaran," ungkapnya.

Dia memprediksi pasokan cabai rawit menurun pada November dan Desember 2024. Meski begitu, pihaknya masih yakin kondisi masih cukup karena stok di Magelang Jawa Tengah dan Jawa Barat masih aman.

"Cabai rawit memang kondisi saat ini dari neraca masih aman namun kita akan mengalami shortage di bulan November-Desember. Namun, secara nasional ada posisi aman di Magelang, Jawa tengah relatif aman dan Jawa barat stok masih aman," terangnya.

Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga cabai rawit dan cabai merah memang masih mengalami kenaikan. Namun, jumlah daerah yang mengalami kenaikan berangsur turun.

Seperti cabai merah, daerah yang mengalami kenaikan menurun dari sebelumnya 253 kabupaten/kota, kini menjadi 76 daerah saja. Kemudian cabai rawit menurun dari 210 menjadi 135 kabupaten/kota.

Kemudian untuk stok bawang merah dalam posisi aman. Hanya saja yang perlu dikhawatirkan adalah anjloknya harga bawang merah menyusul daerah sentra produksi bawang merah akan masuk dalam musim panen raya seperti Kendal, Brebes, dan Demak.

“Untuk saat ini saja, harganya sudah di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) dari Bapanas, sudah di harga Rp 18.000 sampai Rp 15.000 ke bawah. Ini yang perlu kita waspadai,” jelasnya dikutip dari kompas.com.

Untuk diketahui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan HAP bawang merah yakni bawang erat jenis konde basah Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kilogram, rogol kering panen Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per kilogram, dan jenis konde kering askip sebesar Rp 32.000 per kilogram. 7

Komentar