Kapan Waktu yang Tepat Untuk Konsumsi Vitamin?
DENPASAR, NusaBali.com - Vitamin memainkan peran krusial dalam menjaga daya tahan tubuh. Untuk memaksimalkan manfaatnya, penting untuk mengetahui waktu yang tepat mengonsumsinya, jumlah yang diperlukan, dan jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu, cara mengonsumsi vitamin perlu diperhatikan karena beberapa zat makanan bisa saling menghambat penyerapannya di saluran cerna, sehingga tidak optimal bagi tubuh.
Secara umum, vitamin dibagi menjadi dua jenis: vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin yang Larut dalam Air
Contohnya adalah vitamin B dan vitamin C, yang tidak disimpan dalam tubuh dan kelebihannya akan dibuang melalui urine.
Vitamin B Kompleks
Vitamin B kompleks terdiri dari 12 jenis, yaitu:
- - B1 (Thiamin)
- - B2 (Riboflavin)
- - B3 (Niacin)
- - B5 (Pantothenic Acid)
- - B6 (Pyridoxine)
- - B7 (Biotin)
- - B9 (Folic Acid)
- - B12 (Cobalamin)
Vitamin B1-B6 bisa didapat dari sereal dan biji-bijian, kecuali vitamin B12 yang hanya ditemukan dalam produk hewani. Vitamin B berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein untuk menghasilkan energi, sehingga waktu terbaik untuk mengonsumsi vitamin B adalah pagi hari sebelum beraktivitas.
Vitamin C
Vitamin C bertindak sebagai antioksidan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sumber vitamin C adalah tumbuhan dan buah-buahan. Suplemen vitamin C yang bersifat acidic (asam askorbat) dapat meningkatkan keasaman lambung, sehingga sebaiknya dikonsumsi setelah makan, terutama bagi yang memiliki masalah lambung. Bagi yang memiliki masalah lambung, disarankan mengonsumsi vitamin C non-acidic seperti kalsium askorbat atau natrium askorbat.
Vitamin yang Larut dalam Lemak
Vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K sebaiknya dikonsumsi bersama lemak untuk penyerapan yang lebih baik oleh tubuh.
Vitamin A
Vitamin A penting untuk penglihatan, pertumbuhan tubuh, fungsi kekebalan, dan kesehatan reproduksi. Sumber terbaik vitamin A meliputi hati dan minyak ikan, serta karotenoid provitamin A seperti beta-karoten yang banyak ditemukan dalam sayuran.
Vitamin D
Vitamin D terbagi menjadi vitamin D2 (ditemukan pada jamur dan tumbuhan) dan vitamin D3 (ditemukan pada makanan hewani). Fungsi utama vitamin D adalah menjaga kadar kalsium dan fosfor dalam darah, yang penting untuk kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan mineral. Konsumsi vitamin D dalam dosis tinggi dapat beracun, menyebabkan kadar kalsium tinggi dalam darah yang membahayakan jantung dan ginjal.
Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, melindungi sel dari radikal bebas dan kerusakan oksidatif. Sumber makanan kaya vitamin E meliputi minyak nabati tertentu, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Vitamin K
Vitamin K penting untuk pembekuan darah. Terdapat dua bentuk vitamin K: K1 (phylloquinone) yang ditemukan dalam makanan nabati dan K2 (menaquinone) yang ditemukan dalam makanan hewani dan produk kedelai yang difermentasi. Sumber terbaik vitamin K1 adalah sayuran berdaun hijau, sementara vitamin K2 terutama ditemukan dalam makanan hewani dan produk kedelai yang difermentasi.
Untuk menentukan dosis optimal, konsultasikan dengan dokter spesialis gizi klinik karena dosis yang disarankan dapat berbeda tergantung pada kondisi klinis masing-masing individu.
dr Ni Wayan Wildayanti
Komentar