Siswa SMKN 3 Singaraja Tampilkan Tari Bali di China
Dewa Putu Renal Cakra Wisesa, 18, baru saja menapakkan kakinya kembali di Buleleng, setelah mengikuti program Summer Camp di China sejak 23 Juli hingga 6 Agustus lalu.
SINGARAJA, NusaBali
Siswa SMKN 3 Singaraja ini merupakan salah satu dari 32 peserta summer camp dari Indonesia, dan satu-satunya peserta dari Bali.
Renal bertolak ke China setelah lolos seleksi melalui Universitas Muhammadiyah Malang secara online. Dalam tes tersebut ia mengerjakan 20 soal objektif secara online dengan waktu menjawab hanya 20 menit. Soal yang diujikan adalah pengetahuan umum terkait negara China dan hubungan kerjasama dengan Indonesia. “Jadi pertama saya ikut seleksi diberitahu oleh guru les Bahasa Mandarin, lalu ikut seleksi online, dan pada tanggal 5 Juli lalu dinyatakan lolos seleksi secara nasional,” ujar pelajar kelahiran 5 Desember 1999 ini.
Secara teknis peserta Summer Camp China tersebut difasilitasi sepenuhnya oleh pemerintah China yang diikuti oleh seluruh negara di ASEAN. Untuk seleksi dan keberangkatannya dari Indonesia dicover oleh Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Hasanudin, Makasar.
Anak pertama dari dua bersaudara tersebut pun menceritakan perjalanannya selama program Summer Camp sangat berkesan. Mulai dari mengenal banyak teman se-ASEAN yang berjumlah 308 peserta, termasuk mengunjungi sejumlah tempat-tempat terkenal di China. Bahkan ia mendapat kesempatan mewakili Indonesia perform.
“Saat itu kami dari perwakilan Indonesia sudah menyiapkan dua penampilan inti yang melibatkan seluruh peserta, salah satunya menyanyikan lagu. Nah saat akan menentukan kesenian, grup Indonesia bingung, saya langsung ambil kesempatan untuk tampil solo, membawakan tari Puspawresti,” kata siswa yang bercita-cita jadi diplomat ini.
Sebelumnya siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMKN 3 Singaraja tersebut sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari rumah, baik pakaian tari maupun tariannya. Meski Renal baru mempelajari tarian tersebut selama tiga hari sebelum berangkat ke China difasilitasi oleh guru kesenian di sekolahnya. Namun dalam penampilannya ia mendapatkan sambutan hangat dari penonton yang memadati Universitas Guezo Normal.
Sementara itu Wakasek Kehumasan SMKN 3 Singaraja, Ketut Muliana mengatakan pihak sekolahnya sejauh ini terus mendukung anak seperti Renal. Meski sebelumya ia mengikuti seleksi tanpa arahan dari pihak sekolah, selanjutnya sekolah tetap akan memberikan dukungan berupa moril dan sejumlah persiapan lainnya.
“Kami tetap dukung, meski hanya dukungan moril saja, untuk kesiapannya dia berlatih menari, pengurusan paspor dan juga menyediakan fasilitas lain untuk tampil di sana. Kami sangat berbangga anak didik kami bisa tembus pada program yang kesempatannya snagat langka ini,” kata putra pasangan Dewa Ketut Agung Suyasa (almarhum) dan Elisabet Yuliani Candra ini..
Apalagi sejauh ini dengan penerapan kurikulum 2013, siswa tidak hanya bergantung kepada sekolah, namun dapat mandiri untuk mencari peluang dan juga referensi belajar sebanyak-banyaknya. Sehingga keikutsertaan dalam program seperti ini dinilai sanagt cocok dengan sistem pendidikan yang berlaku saat ini.*k23
Siswa SMKN 3 Singaraja ini merupakan salah satu dari 32 peserta summer camp dari Indonesia, dan satu-satunya peserta dari Bali.
Renal bertolak ke China setelah lolos seleksi melalui Universitas Muhammadiyah Malang secara online. Dalam tes tersebut ia mengerjakan 20 soal objektif secara online dengan waktu menjawab hanya 20 menit. Soal yang diujikan adalah pengetahuan umum terkait negara China dan hubungan kerjasama dengan Indonesia. “Jadi pertama saya ikut seleksi diberitahu oleh guru les Bahasa Mandarin, lalu ikut seleksi online, dan pada tanggal 5 Juli lalu dinyatakan lolos seleksi secara nasional,” ujar pelajar kelahiran 5 Desember 1999 ini.
Secara teknis peserta Summer Camp China tersebut difasilitasi sepenuhnya oleh pemerintah China yang diikuti oleh seluruh negara di ASEAN. Untuk seleksi dan keberangkatannya dari Indonesia dicover oleh Universitas Muhammadiyah Malang dan Universitas Hasanudin, Makasar.
Anak pertama dari dua bersaudara tersebut pun menceritakan perjalanannya selama program Summer Camp sangat berkesan. Mulai dari mengenal banyak teman se-ASEAN yang berjumlah 308 peserta, termasuk mengunjungi sejumlah tempat-tempat terkenal di China. Bahkan ia mendapat kesempatan mewakili Indonesia perform.
“Saat itu kami dari perwakilan Indonesia sudah menyiapkan dua penampilan inti yang melibatkan seluruh peserta, salah satunya menyanyikan lagu. Nah saat akan menentukan kesenian, grup Indonesia bingung, saya langsung ambil kesempatan untuk tampil solo, membawakan tari Puspawresti,” kata siswa yang bercita-cita jadi diplomat ini.
Sebelumnya siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMKN 3 Singaraja tersebut sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari rumah, baik pakaian tari maupun tariannya. Meski Renal baru mempelajari tarian tersebut selama tiga hari sebelum berangkat ke China difasilitasi oleh guru kesenian di sekolahnya. Namun dalam penampilannya ia mendapatkan sambutan hangat dari penonton yang memadati Universitas Guezo Normal.
Sementara itu Wakasek Kehumasan SMKN 3 Singaraja, Ketut Muliana mengatakan pihak sekolahnya sejauh ini terus mendukung anak seperti Renal. Meski sebelumya ia mengikuti seleksi tanpa arahan dari pihak sekolah, selanjutnya sekolah tetap akan memberikan dukungan berupa moril dan sejumlah persiapan lainnya.
“Kami tetap dukung, meski hanya dukungan moril saja, untuk kesiapannya dia berlatih menari, pengurusan paspor dan juga menyediakan fasilitas lain untuk tampil di sana. Kami sangat berbangga anak didik kami bisa tembus pada program yang kesempatannya snagat langka ini,” kata putra pasangan Dewa Ketut Agung Suyasa (almarhum) dan Elisabet Yuliani Candra ini..
Apalagi sejauh ini dengan penerapan kurikulum 2013, siswa tidak hanya bergantung kepada sekolah, namun dapat mandiri untuk mencari peluang dan juga referensi belajar sebanyak-banyaknya. Sehingga keikutsertaan dalam program seperti ini dinilai sanagt cocok dengan sistem pendidikan yang berlaku saat ini.*k23
1
Komentar