Pohon Perindang Dibor dan Diracun
“Wanted. Siapapun yang memberikan informasi pelaku kami berikan hadiah Rp 2 juta. Tapi itu dari uang pribadi saya”
Kadis LHK Badung Buka Sayembara Berhadiah Rp 2 Juta
MANGUPURA, NusaBali
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (Kadis LHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan membuka sayembara berhadiah Rp 2 juta. Sayembara ini berlaku untuk siapapun yang memberikan informasi perusak pohon perindang di kawasan traffic light Jalan Imam Bonjol- Sunset Road, Kecamatan Kuta.
Diketahui sejumlah pohon perindang kedapatan dalam kondisi rusak. Jumlahnya tiga pohon jenis mahoni berusia rata-rata lima tahun. Ada dugaan kuat pohon yang kini layu dan daunnya rontok akibat pengeboran oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Kejadian tersebut, dikatakannya sudah kali kedua. Dulu juga pernah ada pohon yang bernasib serupa di depan Masjid Tuban.
“Kami duga kuat ini ada unsur kesengajaan. Karena masing-masing pohon ditemukan rusak dengan 12 sampai 15 lubang bekas bor,” kata Eka Merthawan, Kamis (10/8) kemarin.
Tak sekedar dibor, dugaan lainnya sang oknum pelaku juga menyiramkan cairan kimia. “Tanda-tandanya itu yakni kayu rontok, daunnya juga layu. Makanya sekarang bersama tim kami sedang berupaya memberikan penanganan awal agar pohon tak mati,” kata pejabat asal Sempidi, Kecamatan Mengwi itu.
Ditanya apakah ada motif tertentu sehingga pohon perindang jadi sasaran, Merthawan menegaskan tak mau menduga-duga lebih jauh. Terlebih pohon tersebut berada di tengah jalan, jadi tidak menghalangi keluar masuk rumah orang, sehingga kemungkinan besar pelakunya bukan warga setempat. Selain itu pohonnya pun tidak membahayakan karena relatif kecil. “Kemungkinan karena pohon itu rindang, jadi menutupi usaha-usaha orang di sekitarnya. Tapi kami belum berani memastikan,” katanya. Dugaan itu pun diperkuat karena menurut dia ada juga pohon lainnya yang bukan milik DLHK juga hampir mati.
Berkenaan dengan kasus tersebut, mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Badung tersebut membuka sayembara berhadiah uang. “Wanted. Siapapun yang memberikan informasi pelaku kami berikan hadiah Rp 2 juta. Tapi itu dari uang pribadi saya,” tegasnya sembari mengaku tak mau gegabah membawa masalah ini ke jalur hukum.
Khawatir hal serupa terjadi di tempat lain, pihaknya meminta masyarakat untuk ikut menjaga pohon perindang di sekitarnya. Ditanya jumlah kerugian, Merthawan mengatakan mungkin nilainya tak seberapa jika diuangkan. Tetapi menghidupkan pohon sampai usia lima tahun itu bukan perkara mudah. Makanya ia mengaku geram dengan ulang oknum yang tak bertanggungjawab tersebut. *asa
Komentar