22 Koperasi Bentuk Pusat Perbelanjaan

Buleleng Mart tidak hanya menyiapkan produk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menampung puluhan produk UMKM Buleleng.

Manajemen Buleleng Mart, I Wayan Dana, usai peresmian Jumat (12/7) kemarin mengatakan, Buleleng Mart dibentuk dari dana yang dikumpulkan 22 koperasi di Buleleng sebesar Rp 545 juta. Dana tersebut dipakai sebagai modal usaha yang memiliki misi menyiapkan kebutuhan dengan harga terjangkau. Selain juga menawarkan sistem keanggotaan untuk mendapatkan potongan harga lebih besar.

“Buleleng Mart hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat dengan menyediakan produk yang lengkap dan terjangkau. Selain itu, Buleleng Mart juga mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan menyediakan tempat bagi produk-produk lokal untuk dipasarkan, harapannya dapat meningkatkan ekonomi lokal juga,” terang Dana.

Sejumlah produk UMKM yang sudah layak jual, seperti gula aren, kopi, kripik, dan berbagai makanan, kuliner lainnya. Total sudah ada sekitar 35 produk UMKM yang terdaftar dan siap dijual, dengan beberapa produk lainnya dalam proses izin standarisasi. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta, menyebut Buleleng Mart sebuah bukti awal kemajuan koperasi di Buleleng. Sebagai salah satu lembaga keuangan masyarakat, koperasi saat ini dituntut dapat berlalu dan cepat beradaptasi dengan perkembangan.

“Koperasi sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi rakyat. Saya berharap melalui Buleleng Mart ini dapat membuktikan bahwa koperasi mampu memperkuat posisi di tengah-tengah masyarakat, mendorong pergerakan ekonomi lokal,” terang Sudiarta.

Dia juga memberikan saran untuk penerapan teknologi dan digitalisasi dalam operasional wajib dilakukan. Hal ini untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Langkah positif Buleleng Mart pun diharapkan dapat menginspirasi koperasi-koperasi lain untuk menyesuaikan bidang usaha sesuai dengan peluang yang tercipta saat ini.7 k23