nusabali

Perumda Tirta Hita Tambah 3 Ribu Sambungan Baru

Biaya Pemasangan Disubsidi 20-25 Persen

  • www.nusabali.com-perumda-tirta-hita-tambah-3-ribu-sambungan-baru

SINGARAJA, NusaBali - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Hita Buleleng berencana akan menambah 3.000 sambungan rumah baru di tahun ini.

Penambahan pelanggan ini untuk memperluas cakupan layanan air bersih di Kabupaten Buleleng. Masyarakat yang ingin mendapatkan sambungan baru diberikan subsidi biaya pemasangan 20-25 persen. 
 
Dirut Perumda Tirta Hita I Made Lestariana, Jumat (12/7) kemarin, mengatakan saat ini menangani 65.071 pelanggan, yang tersebar di 68 desa/kelurahan yang ada di Buleleng. Lestariana menyebut dalam pemenuhan target sambungan rumah baru di daerah layanannya ada tren penurunan. Jumlah sambungan baru dari Januari-Juni lalu baru mencapai 1.085 sambungan atau 36 persen dari target.
 
“Gebyar sambungan baru dengan diskon kami berlakukan mulai 1 Agustus-30 September. Sambungan baru R1 (pemakaian air <10 kubik) dari normal Rp 1,8 juta hanya dikenakan Rp 1,4 juta. Kalau yang R2 (pemakaian diatas 10 kubik) dari normal Rp 2 juta menjadi Rp 1,5 juta,” terang Lestariana. 
 
Subsidi biaya pemasangan sambungan baru ini diharapkan dapat sedikit meringankan ekonomi masyarakat, terutama yang belum memiliki sambungan air bersih di rumahnya. Upaya perusahaan daerah ini dalam mengembangkan layanan sejauh ini diakui Lestariana ada tren penurunan, terutama untuk pengajuan sambungan rumah baru. Salah satu penyebabnya yakni semakin banyak PAM Desa yang sudah dikelola dengan baik oleh BUMDes. 
 
Sementara itu dalam optimalisasi mutu dan layanan, Perumda Tirta Hita tahun ini hanya akan memaksimalkan kapasitas dan jaringan yang sudah tersedia. Mengingat tahun ini Perumda juga kembali tidak mendapatkan penyertaan modal dari Pemerintah Daerah, untuk berinvestasi dan membangun sumber mata air baru, reservoir atau jaringan baru. 
 
“Potensi pengembangan kami masih cukup banyak di SPAM Burana (sumber bendungan Titab-Ularan) dan SPAM Sanih. Dari kapasitas yang tersedia di masing-masing ini, masih perlu dioptimalkan untuk pengembangan layanan,” kata Lestariana.7 k23

Komentar