Southgate Ngeri Pressing Spanyol
Bellingham Siap Akhiri Puasa Gelar Inggris 58 Tahun
Mereka menekan dengan sangat baik sehingga kami harus tampil luar biasa saat menguasai bola dan kami juga harus luar biasa tanpa bola. Mereka tim terbaik, namun kami mulai menunjukkan versi diri kami yang lebih baik.
BERLIN, NusaBali
Inggris harus siap menghadapi Spanyol di final Euro 2024, di Stadion Olimpiade Berlin, Senin (15/7) dinihari, pukul 03.00 WITA. Jelang laga puncak, pelatih Inggris Gareth Southgate merasa khawatir, karena pemain Spanyol lebih diuntungkan dengan memiliki waktu istirahat dan recovery sehari lebih lama.
"Tidak sesederhana kita menguasai bola dan membuat mereka berlari. Mereka (Spanyol) bermain dengan pressing yang mengerikan, ”kata Southgate.
“Mereka menekan dengan sangat baik sehingga kami harus tampil luar biasa saat menguasai bola dan kami juga harus luar biasa tanpa bola. Mereka tim terbaik, namun kami mulai menunjukkan versi diri kami yang lebih baik," kata Southgate.
Ya, Inggris menghadapi Spanyol yang juara Euro 2008 dan 2012, usai kemenangan epik atas Belanda 2-1. Sehari sebelumnya, Spanyol melibas Prancis juga 2-1. Spanyol memiliki satu hari ekstra untuk memulihkan kondisi.
“Hari tambahan itu menjadi perhatian, dalam beberapa turnamen terakhir hal itu menjadi masalah bagi para finalis. Kami harus melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk memulihkan pemain sebaik yang kami bisa," kata Southgate.
Southgate tentu memiliki banyak pemikiran yang harus dilakukan menjelang pertandingan final. Dia juga mengatakan timnya telah menampilkan permainan modern saat menumbangkan Belanda.
"Saya sangat senang dengan kualitas permainan kami. Saya bayangkan, ini menjadi waktu yang lama, jika pernah, tim Inggris menguasai 60 persen penguasaan bola melawan tim dari Belanda. Jadi ini menunjukkan Inggris yang lebih modern," kata Southgate.
Southgate mendapat banyak kritik setelah timnya membutuhkan gol penyeimbang di akhir pertandingan melawan Slovakia dan Swiss untuk mencapai empat besar.
Namun dalam empat turnamen besar yang dipimpinnya, Southgate kini membawa negaranya mencapai dua kali final (Euro 2020 dan Euro 2024), satu semifinal (Piala Dunia 2018), dan satu perempat final (Piala Dunia 2022). Dia saat ini ingin menebus kekalahannya di final Euro 2020 melalui adu penalti dari Italia di Wembley.
“Satu-satunya alasan saya melakukan pekerjaan ini, untuk mencoba membawa kesuksesan bagi Inggris sebagai sebuah bangsa dan mencoba meningkatkan sepak bola Inggris,” kata Southgate.
Tekad Southgate disambut Jude Bellingham, yang bernafsu membawa pulang trofi Euro 2024 ke Inggris, sekaligus untuk mengakhiri puasa gelar selama 58 tahun. Sepanjang sejarah, Inggris sepuluh kali berpartisipasi di Euro, yang dimulai pada 1960. Namun, tim The Three Lions belum pernah sekalipun juara Euro.
Gelar prestise terakhir Inggris adalah trofi Piala Dunia 1966, yang didapatkan pada 58 tahun lalu. Sekarang, The Three Lions berambisi untuk mengakhiri puasa berkepanjangan itu.
Gelandang Inggris, Jude Bellingham (21 tahun) merasa sudah kepalang tanggung di Euro 2024. Dia sangat berambisi memulangkan gelar ke negaranya. Apalagi dia juga sangat bangga dengan rekan-rekannya, terkait reaksi, sikap, dan mentalitasnya.
“Kualitas adalah satu hal, tetapi karakteristik tersebut tidak dapat dipelajari dalam pelatihan, kami mendapatkannya dari pengalaman dan satu sama lain," ujar Bellingham.
"Sekarang tinggal satu pertandingan lagi. Kami lelah, musim ini sudah panjang, tetapi ini adalah satu dorongan terakhir bagi negara kami dan bagi sejarah," kata pemain Real Madrid itu. ant
1
Komentar