Bertamu ke Istana, AHY Sebut Jokowi Sosok Demokratis
Suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berlangsung sangat santai.
JAKARTA, NusaBali
Bahkan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, ikut dalam pertemuan itu. "Saya tadi diterima sangat baik oleh beliau, diberikan kesempatan untuk berdiskusi, tentu saya menyimak hal-hal yang beliau sampaikan tentang perubahan lanskap ekonomi, politik, sosial karena kemajuan zaman dan apa implikasinya dengan negara kita," ujar Agus sesaat sebelum meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
"Dan bagaimana beliau sangat berharap generasi muda jadi backbone, jadi tulang punggung perubahan yang harus kita sikapi dengan baik dan bijak," imbuhnya. Dalam pertemuan itu, tak ada pembicaraan spesifik mengenai hubungan Partai Demokrat yang diketuai SBY dengan pemerintahan Jokowi. Mereka hanya berbincang soal politik dalam arti yang lebih luas.
Agus kemudian mencontohkan bagaimana seharusnya hidup berdemokrasi itu. Menurutnya, hidup demokratis seharusnya bisa menerima perbedaan. "Contoh kemarin saya ikut kontestasi politik, tapi begitu selesai ya selesai, jangan kemudian terbawa jauh berlarut-larut dalam kebencian, apalagi dendam antara satu pendukung dengan lainnya. Kami tetap bersahabat. Mudah-mudahan semakin matang, semakin baik prosesnya karena kita ingin gagasan," urai mantan calon Gubernur DKI Jakarta ini. Lalu, apakah Presiden Jokowi juga termasuk sosok yang demokratis di mata Agus? "Oh, iya dong!" jawab Agus dilansir detik.com.
"Artinya, dengan membuka atau beri kesempatan saya bertemu langsung berdiskusi ya tentunya beliau ingin menunjukkan bahwa (beliau demokratis), dan beliau sampaikan pemimpin juga harus siapkan kader-kader berikutnya, dalam arti generasi berikutnya," tutur dia. AHY sendiri datang ke Istana untuk meminta restu dan mengundang Presiden Jokowi menjelang peresmian The Yudhoyono Institute, semalam. *
Bahkan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, ikut dalam pertemuan itu. "Saya tadi diterima sangat baik oleh beliau, diberikan kesempatan untuk berdiskusi, tentu saya menyimak hal-hal yang beliau sampaikan tentang perubahan lanskap ekonomi, politik, sosial karena kemajuan zaman dan apa implikasinya dengan negara kita," ujar Agus sesaat sebelum meninggalkan kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
"Dan bagaimana beliau sangat berharap generasi muda jadi backbone, jadi tulang punggung perubahan yang harus kita sikapi dengan baik dan bijak," imbuhnya. Dalam pertemuan itu, tak ada pembicaraan spesifik mengenai hubungan Partai Demokrat yang diketuai SBY dengan pemerintahan Jokowi. Mereka hanya berbincang soal politik dalam arti yang lebih luas.
Agus kemudian mencontohkan bagaimana seharusnya hidup berdemokrasi itu. Menurutnya, hidup demokratis seharusnya bisa menerima perbedaan. "Contoh kemarin saya ikut kontestasi politik, tapi begitu selesai ya selesai, jangan kemudian terbawa jauh berlarut-larut dalam kebencian, apalagi dendam antara satu pendukung dengan lainnya. Kami tetap bersahabat. Mudah-mudahan semakin matang, semakin baik prosesnya karena kita ingin gagasan," urai mantan calon Gubernur DKI Jakarta ini. Lalu, apakah Presiden Jokowi juga termasuk sosok yang demokratis di mata Agus? "Oh, iya dong!" jawab Agus dilansir detik.com.
"Artinya, dengan membuka atau beri kesempatan saya bertemu langsung berdiskusi ya tentunya beliau ingin menunjukkan bahwa (beliau demokratis), dan beliau sampaikan pemimpin juga harus siapkan kader-kader berikutnya, dalam arti generasi berikutnya," tutur dia. AHY sendiri datang ke Istana untuk meminta restu dan mengundang Presiden Jokowi menjelang peresmian The Yudhoyono Institute, semalam. *
Komentar