Giri Prasta Juga Rancang Proyek Tol Laut di Badung
MANGUPURA, NusaBali - Sebelum lengser, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta merencanakan akan membangun jalan tol di atas laut untuk menyikapi permasalahan kemacetan di Badung.
Rencana ini disampaikan saat Bupati Giri Prasta berpidato belum lama ini. Bahkan dirinya menyebut, urusan Analisis Mengenai Dampak terhadap Lingkungan (Amdal) sudah diproses.
"Sebelum Giri Prasta ini berhenti menjadi Bupati Badung, tiyang (saya) akan buat tol laut. Sehingga warga negara internasional, domestik atau mancanegara turun dari bandara akan langsung ke laut," ujar Giri Prasta. Saat dikonfirmasi, Giri Prasta pun membenarkan dirinya ingin membangun jalan tol di atas laut. Bahkan ia mengaku pembangunan ini telah diperbolehkan, serta untuk pengurusan Amdal telah berproses.
"Ini sudah ada pihak ketiga yang mengambil hal itu, memberikan sebuah jaminan. Nanti ke depan ada MRT, ada tol laut, kan enak," ungkap Bupati asal Desa Pelaga Kecamatan Petang ini. Dijelaskan, pembangunan jalan bebas hambatan ini akan dilakukan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai di pesisir pantai menuju Canggu. Dalam pembangunan tol ini, juga akan dilakukan setelah penambahan pasir di Pantai Kuta. "Rencananya penambahan pasir akan dilakukan pada pertengahan atau akhir Juli 2024 oleh BWS Bali-Penida. Kami juga back up dari APBD sebagai dana pendamping untuk menyelesaikan itu. Sekaligus nanti ada tol lautnya," beber Giri Prasta.
Sementara itu, disinggung terkait pembangunan trem dari arah Bandara Ngurah Rai hingga Cemagi, kata dia, saat ini tengah berjalan. Menurut Giri Prasta, keduanya akan tetap berjalan. "Nanti mana yang terlebih dahulu setelah penataan pasir. Ada kereta di sempadan pantai, atau nanti dengan alternatif kami yang kedua itu adalah tol laut. Kalau saya yang mana lebih cepat dieksekusi, itu yang disepakati,” jelas Ketua DPC PDIP Badung.
Kendati demikian, Giri Prasta menegaskan bahwa pembangunan kedua program ini harus dimatangkan. Sehingga tidak menjadi program yang mangkrak. “Hal-hal yang kami lakukan ini pelaksanaan untuk mapping semua proses harus dimatangkan. Lebih baik perencanaan kami matangkan lama," tutupnya.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung mengungkapkan rencana pembangunan trem (alat transportasi massal mirip kereta api). Trem ini rencananya akan dibangun di pesisir pantai dengan panjang 17 km dari kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai sampai Cemagi, Mengwi, Badung. Nilai investasinya diperkirakan mencapai Rp 900 miliar yang juga mencakup normalisasi dan penataan pantai di Badung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba mengatakan jalur trem ini akan disediakan dengan lebar 4-6 meter di pinggir pantai. Proyek ini akan dimulai dengan pengisian pasir untuk normalisasi pantai yang diperkirakan rampung pada tahun 2025. Sedangkan pembangunan jalan untuk trem diproyeksikan dikerjakan pada tahun 2026. “Pengisian pasir (normalisasi pantai, red) selesai tahun 2025, dan jika tahun 2025 bisa disetujui, tahun 2026 bisa dikerjakan pembangunan jalan untuk trem ini. Namun kalau di pembahasan 2025 disetujui langsung pembangunan termasuk pengerasan jalannya, 2025 sudah bisa,” ujar Surya Suamba, Rabu (19/6). 7 ind
Komentar