Dispar Denpasar Rancang Homestay Jadi Tempat Pengenalan Budaya
DENPASAR, NusaBali - Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar menginginkan homestay tidak sekadar menjadi tempat menginap wisatawan.
Namun, homestay juga dimaksudkan untuk lebih mengenalkan budaya kepada wisatawan yang menginap baik wisatawan domestik maupun manca negara.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ni Putu Riyastiti, Selasa (9/7), mengatakan Dinas Pariwasata Kota Denpasar mencatat terdapat 81 homestay dengan 1.049 kamar yang tersebar di empat kecamatan. Paling banyak yakni di Denpasar Selatan dengan jumlah 46 unit.
Dengan jumlah tersebut peran homestay diharapkan mampu memberikan pengalaman kepada wisatawan untuk berbaur dengan masyarakat. Sehingga dapat merasakan kehidupan sosial masyarakat yang berbeda dengan kehidupan wisatawan sehari-hari.
Kata Riyastiti, homestay merupakan jenis akomodasi yang berasal dari rumah milik masyarakat yang telah ditingkatkan fasilitasnya dan sarananya sebagai penginapan. Pengembangan rumah tinggal menjadi homestay ini tidak hanya menyewakan atau menyediakan kamar tidur.
“Mengembangkan homestay berarti memberikan kesempatan kepada tamu untuk mengenal lebih banyak mengenai budaya dan tradisi masyarakat setempat,” ujarnya.
Idealnya, kata Riyastiti, konsep homestay di desa wisata dapat menerapkan poin-poin seperti tempat menginap, tempat berlibur, dan tempat belajar budaya baru masyarakat sekitar. Lama tinggal wisatawan di suatu homestay bisa 1 hari hingga 1 bulan. Homestay ini menjadi salah satu sumber pendapatan utama dan sangat strategis dalam setiap pengelolaan desa wisata.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede Suyasa, menambahkan agar homestay bisa menjadi pilihan menginap bagi wisatawan, penting bagi pengelola homestay untuk memahami karakteristik pelayanan, standar pelayanan, dan pengelolaan homestay. “Untuk itu digelar pelatihan pengelolaan homestay dengan nara sumber yang mumpuni di bidangnya,” ucapnya. 7 mis
Komentar