5 Pedanda Muput Majaya-Jaya Pengurus Trah DangHyang Astapaka
Upacara Majaya-jaya
Trah Ida Bhatara DangHyang Astapaka
Pura Taman Sari
Sabha Dharma Kasogatan
Paruman Walaka Nusantara
Griya Demung
AMLAPURA, NusaBali - Lima Ida Pedanda muput upacara Majaya-jaya Pengurus Sabha Dharma Kasogatan dan Paruman Walaka Nusantara Trah Ida Bhatara DangHyang Astapaka di Pura Taman Sari, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Saniscara Umanis Watugunung, Sabtu (13/7).
Lima Ida Pedanda dimaksud Ida Pedanda Gede Kerta Yoga dari Griya Tianyar, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Ida Pedanda Gede Darma Kerti dari Griya Saraswati, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Ida Pedanda Gede Swabawa Karang Adnyana dari Griya Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Ida Pedanda Gede Wayan Demung dari Griya Demung, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, dan Ida Pedanda Istri Ketut Gianyar dari Griya Kawan, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling.
Rangkaian upacara Majaya-jaya dikoordinasikan Ida Pedanda Gede Wayan Karang Kerta Nustana dari Griya Sukayasa Tegal Manggis, Banjar Saren Kangin, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem. Pedanda mengatakan tujuan utama upacara Majaya-jaya untuk melebur sifat-sifat sad ripu (enam musuh dalam diri), agar mampu menumbuhkan sifat-sifat sabda, bayu, dan idep, sehingga bersih secara batin sebelum ngaturang ayah. “Termasuk agar satya kepada Ida Pedanda, dan suntuk ngayah, sebagai Trah Ida Bhatara DangHyang Astapaka,” jelasnya.
Atas dasar itulah, lanjut mantan Bendesa Adat Budakeling 1993-2023, ini pentingnya di upacara Majaya-jaya mengenakan karawista yang berarti membersihkan segala kotoran bathin hingga pikiran jadi hening. Ida Pedanda yang saat walaka bernama Ida Wayan Jelantik Oyo ini menegaskan, khusus untuk organisasi paruman pedanda tidak perlu menggelar upacara Majaya-jaya. Karena Ida Pedanda yang muput langsung Majaya-jaya untuk Sabha Dharma Kasogatan dan Paruman Walaka.
Ketua Sabha Dharma Kasogatan Ida Made Santi Utama memaparkan, keberadaan Sabha Dharma Kasogatan yang bertugas menjalankan program kerja sesuai amanat Paruman Walaka. “Program jangka pendek, melakukan penyelamatan lontar-lontar yang ada di lingkungan griya, dengan cara melakukan digitalisasi, sehingga jadi aman semuanya diarsipkan,” jelasnya.
Program jangka pendeknya menyusun purana Pura Taman Sari dan Pura Taman Tanjung. "Purana ini sebagai pedoman pangayah di samping melakukan penguatan pasemetonan,” tambah tokoh dari Geria Kawan, Banjar Triwangsa Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem. Tugas Paruman Walaka, katanya, antara lain mengontrol kinerja Sabha Dharma Kasogatan. Paruman Walaka merupakan kumpulan tokoh-tokoh geria. “Paruman walaka, tugasnya menyelenggarakan Paruman Sabha Dharma Kasogatan, memilih pengurus dan mengontrol kinerja pengurus Sabha Dharma Kasogatan," tambahnya.
Struktur Paruman Pedanda terdiri dari Ketua Ida Pedanda Gede Wayan Karang Kerta Nustana, Wakil Ketua Ida Pedanda Gede Darma Kerthi dari Griya Buddha Saraswati Taman Suri, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, dan Sekretaris Ida Pedanda Gede Swabawa Karang Adnyana dari Griya Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.
Sabha Dharma Kasogatan, Ketua Ida Made Santi Utama, Wakil Ketua Ida Bagus Ketut Karunia, Sekretaris Ida Nyoman Basmantra, Wakil Sekretaris Ida Bagus Agung Surya Buana, Bendahara Ida Ayu Nyoman Jelantik Mulyani Dewi, Wakil Bendahara Ida Ayu Basmiari, Ketua Bidang Humas Ida Bagus Gede Wiryawan, Ketua Bidang Literasi dan Kepustakaan Ida Bagus Putera, dan dilengkapi bidang-bidang lainnya.
Paruman Walaka, Ketua Ida Made Bima Arnawa, Wakil Ketua Ida Nyoman Panji, Sekretaris Ida Made Sutama dan Wakil Sekretaris Ida Made Basmadi.7k16
1
Komentar