Guru SMAN 2 Banjar Raih Apresiasi Karya Terpilih Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024
SINGARAJA, NusaBali
Luh Desy Dwi Anike Dhamayanti, guru geografi di SMAN 2 Banjar, baru-baru ini meraih apresiasi dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.
Penghargaan itu diterima setelah mengikuti Lomba Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024 rangkaian Festival Kurikulum Merdeka 2024.
Desy membuat video pembelajaran sederhana tentang penelitian geografi yang asik dan menyenangkan dari lingkungan terdekat siswa.
Desy dihubungi Senin (15/7) mengaku tidak menyangka karyanya akan terpilih menjadi 12 video terbaik kategori Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Sebab persiapan yang dilakukannya sangat sederhana dan apa adanya.
Wanita kelahiran 17 Desember 1991 ini memutuskan untuk membuat video pembelajaran dengan berjudul ‘Belajar dari Alam dengan Pendekatan Ekoliterasi dalam Pembelajaran Geografi’.
“Dalam lomba ini ada tiga kategori yakni peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dan kategori orang tua peserta didik. Masing-masing peserta bisa mengirim tiga karya terbaik, berupa foto maupun video. Total karya kemarin ada 43.000 se- Indonesia,” terang Desy.
Dari puluhan ribu karya yang dikirimkan secara daring, selanjutnya diseleksi panitia dan dikurasi oleh tim kurator. Panitia lalu menghubungi 250 orang peserta yang masuk dalam nominasi sebelum diciutkan lagi menjadi 46 karya terpilih yang diundang datang langsung pada puncak acara Jumat (5/7) lalu ke Jakarta.
Desy pun merinci dari 46 karya terpilih itu, ada 8 foto dan 8 video dari kategori peserta didik, 12 karya foto dan video dari kategori pendidik dan tenaga kependidikan serta 3 foto dan 3 video terpilih di kategori orang tua peserta didik.
Video pembelajaran Desy masuk 12 video terpilih kategori pendidik dan tenaga kependidikan. Selain Desy, guru Ketut Dian Caturini dari SMPN 2 Banjar juga menerima Apresiasi Karya Terpilih Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024. Dia mengikuti lomba kategori foto pada potret cerita Kurikulum Merdeka.
Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Wayan Sengen dengan Ni Ketut Mistiani ini menyebut terinspirasi membuat video pembelajaran itu karena melihat permasalahan yang dihadapi siswanya.
“Siswa merasa sulit dalam menentukan topik penelitian geografi. Mereka beranggapan kegiatan penelitian itu rumit, susah dan membutuhkan biaya lebih. Dari persoalan itu akhirnya buat video pembelajaran yang menunjukkan siswa senang, nyaman dna tidak terbebani dalam melakukan penelitian geografi,” papar ibu satu anak ini.
Salah satu solusi yang ditawarkan siswa belajar dari alam, bergerak dari hal sederhana di lingkungan sekitar. Menemukan masalah dan mencari solusi. Seluruh proses pembelajaran tersebut disiapkan kurang lebih selama dua minggu. Mulai dari proses mengajar di seluruh kelas X, pengambilan video dan proses editing sederhana.
“Tujuan dari pembuatan video ini, saya ingin menciptakan kenyamanan dan rasa senang pada siswa dalam belajar, kedekatan bersama siswa dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan yang secara langsung mencapai tujuan pembelajaran,” kata alumnus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja ini.
Sementara itu setelah karyanya terpilih, Desy mengaku senang namanya disebut langsung dalam sambutan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Namun yang menurutnya lebih penting ke depannya, Desy menargetkan dirinya dapat konsisten memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa dan pendidikan di sekolah tempatnya mengabdi. *k23
Biodata :
Riwayat Pendidikan :
Prestasi yang pernah diraih :
Desy membuat video pembelajaran sederhana tentang penelitian geografi yang asik dan menyenangkan dari lingkungan terdekat siswa.
Desy dihubungi Senin (15/7) mengaku tidak menyangka karyanya akan terpilih menjadi 12 video terbaik kategori Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Sebab persiapan yang dilakukannya sangat sederhana dan apa adanya.
Wanita kelahiran 17 Desember 1991 ini memutuskan untuk membuat video pembelajaran dengan berjudul ‘Belajar dari Alam dengan Pendekatan Ekoliterasi dalam Pembelajaran Geografi’.
“Dalam lomba ini ada tiga kategori yakni peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan dan kategori orang tua peserta didik. Masing-masing peserta bisa mengirim tiga karya terbaik, berupa foto maupun video. Total karya kemarin ada 43.000 se- Indonesia,” terang Desy.
Dari puluhan ribu karya yang dikirimkan secara daring, selanjutnya diseleksi panitia dan dikurasi oleh tim kurator. Panitia lalu menghubungi 250 orang peserta yang masuk dalam nominasi sebelum diciutkan lagi menjadi 46 karya terpilih yang diundang datang langsung pada puncak acara Jumat (5/7) lalu ke Jakarta.
Desy pun merinci dari 46 karya terpilih itu, ada 8 foto dan 8 video dari kategori peserta didik, 12 karya foto dan video dari kategori pendidik dan tenaga kependidikan serta 3 foto dan 3 video terpilih di kategori orang tua peserta didik.
Video pembelajaran Desy masuk 12 video terpilih kategori pendidik dan tenaga kependidikan. Selain Desy, guru Ketut Dian Caturini dari SMPN 2 Banjar juga menerima Apresiasi Karya Terpilih Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024. Dia mengikuti lomba kategori foto pada potret cerita Kurikulum Merdeka.
Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Wayan Sengen dengan Ni Ketut Mistiani ini menyebut terinspirasi membuat video pembelajaran itu karena melihat permasalahan yang dihadapi siswanya.
“Siswa merasa sulit dalam menentukan topik penelitian geografi. Mereka beranggapan kegiatan penelitian itu rumit, susah dan membutuhkan biaya lebih. Dari persoalan itu akhirnya buat video pembelajaran yang menunjukkan siswa senang, nyaman dna tidak terbebani dalam melakukan penelitian geografi,” papar ibu satu anak ini.
Salah satu solusi yang ditawarkan siswa belajar dari alam, bergerak dari hal sederhana di lingkungan sekitar. Menemukan masalah dan mencari solusi. Seluruh proses pembelajaran tersebut disiapkan kurang lebih selama dua minggu. Mulai dari proses mengajar di seluruh kelas X, pengambilan video dan proses editing sederhana.
“Tujuan dari pembuatan video ini, saya ingin menciptakan kenyamanan dan rasa senang pada siswa dalam belajar, kedekatan bersama siswa dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan yang secara langsung mencapai tujuan pembelajaran,” kata alumnus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja ini.
Sementara itu setelah karyanya terpilih, Desy mengaku senang namanya disebut langsung dalam sambutan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Namun yang menurutnya lebih penting ke depannya, Desy menargetkan dirinya dapat konsisten memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa dan pendidikan di sekolah tempatnya mengabdi. *k23
Biodata :
- Nama : Ni Luh Desy Dwi Anike Dhamayanti
- TTL : Aileu, 17 Desember 1991
- Tempat Tugas : SMA Negeri 2 Banjar
- Suami : Gede Mas Mahendradita
- Anak : Gede Mas Dinesh Baswara Shakti
- Ibu: Ni Ketut Mistiani
- Ayah: Ir I Wayan Sengen
- Pekerjaan : Guru Geografi
- Hobi : merangkai bunga, menggambar, membaca
Riwayat Pendidikan :
- SD Saraswati Tabanan
- SMPN 1 Tabanan
- SMAN 1 Tabanan
- Universitas Pendidikan Ganesha
Prestasi yang pernah diraih :
- Runner Up Duta Teknologi Kemdikbud Ristek Tahun 2022
- Apresiasi karya terpilih Video Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024, Kemendikbud Ristek.
Komentar